Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan program pembelian aset 85 miliar dolar AS per bulan tidak berubah pada pertemuan 29-30 Oktober, lapor AFP.
Namun para pembuat kebijakan pada saat itu merasa bahwa pasar tenaga kerja akan terus meningkat cukup untuk segera memulai pengurangan program stimulus (tapering) yang sudah lama ditunggu-tunggu.
"Mereka umumnya memperkirakan bahwa data akan konsisten membuktikan perbaikan berkelanjutan dalam kondisi pasar tenaga kerja sehingga akan menjamin pemangkasan laju pembelian di bulan-bulan mendatang," kata risalah.
Pada saat yang sama, kelompok menegaskan kembali bahwa setiap tindakan bergantung pada data yang terus menunjukkan penguatan ekonomi, dan mereka mendiskusikan kebutuhan untuk berkomunikasi lebih baik harapan mereka untuk perubahan suku bunga.
Mereka mencatat bahwa pasar telah terlalu dihubungkan bersama dua keputusan kebijakan yang terpisah -- kapan pembelian aset akan dipotong, dan kapan The Fed akan mulai menaikkan suku bunga dasar.
Imbal hasil obligasi AS dan suku bunga pasar mulai melonjak pada Mei setelah Ketua Fed Ben Bernanke mengisyaratkan bahwa bank sentral bisa mulai memotong program pembelian aset pada akhir tahun ini jika ekonomi terus membaik.
Namun pada saat itu, dan masih sekarang, FOMC telah menekankan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk menaikkan patokan suku bunga dana federal dari kisaran nol hingga 0,25 persen, di mana tingkat tersebut telah berdiri selama hampir lima tahun, sebelum 2015.
FOMC membahas cara-cara mereka bisa membentuk komunikasi untuk "membantu publik memisahkan program pembelian komite dari kebijakan untuk suku bunga dana federal dan sikap kebijakan secara keseluruhan."
Salah satu tindakan yang sebagian besar peserta pertemuan pikir bisa dipertimbangkan untuk memperkuat pesannya bahwa suku bunga dasar akan tetap rendah adalah mengurangi suku bunga yang The Fed bayar kepada kelebihan cadangan bank-bank komersial.
"Keuntungan dari setiap langkah tersebut secara umum dipandang sebagai cenderung kecil kecuali mungkin sebagai sebuah sinyal niat kebijakan," kata risalah.
Alternatif tersebut akan dibicarakan lebih lanjut pada pertemuan mendatang, berikutnya pada 17-18 Desember.
Pasar mengambil risalah sebagai sinyal bahwa pengurangan stimulus akan terjadi lebih awal dari perkiraan terbaru, dan saham turun setelah diperdagangkan lebih tinggi pada hari sebelumnya.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013