Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan pihaknya memang belum memberikan data tentang kemiskinan dan pengangguran terbaru hasil Sensus Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2006 karena baru akan diumumkan 1 September mendatang.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih menggunakan data kemiskinan dan pengangguran yang lama sebagai bahan rujukan pidato presiden di DPR RI pada 16 Agustus lalu dan pidato di DPD RI pada Rabu (23/8) besok.
"Datanya tidak bisa saya berikan (ke siapa pun) karena memang harus pada 1 September," kata Rusman usai mengikuti sidang kabinet di kantor presiden Jakarta, Selasa.
Menurutnya, prosedur pengumuman hasil Susenas yang rutin dilakukan setiap tahun pada bulan Maret selalu dilakukan pada tanggal 1 September, sehingga BPS tidak bisa memberikannya sebelum waktu tersebut.
"Jadi ngak bisa dong. Kami kan punya jadwal, jangan sampai seolah-olah itu dipercepat," katanya.
Sebelumnya, sejumlah pengamat ekonomi mempertanyakan data kemiskinan dan pengangguran yang disampaikan presiden dalam pidato kenegaraan di DPR RI 16 Agustus lalu, karena masih menunjukkan angka-angka yang lama yang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat saat ini.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006