Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Islam Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amir Saeid Iravani menegaskan bahwa operasi militer negaranya terhadap Israel pada Sabtu (13/4) merupakan upaya untuk membela diri.
“Operasi Iran sepenuhnya merupakan perwujudan dari hak yang melekat pada Iran untuk membela diri. Tindakan yang telah selesai tersebut diperlukan dan proporsional,” ucap Iravani dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada Minggu (14/4).
Iravani menyatakan bahwa serangan tersebut hanya mengincar instalasi militer dan dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mengurangi potensi eskalasi dan korban warga sipil, menurut keterangan tertulis PBB.
Perwakilan Iran itu justru menyayangkan sejumlah anggota Dewan Keamanan (DK) PBB, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, yang gagal melihat akar masalah yang membuat pihaknya melancarkan aksi tersebut.
“Dengan munafiknya ketiga negara tersebut menyalahkan dan menuduh Iran tanpa memperhatikan kegagalan mereka sendiri dalam menjunjung komitmen internasional mereka untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan kawasan,” kata Iravani.
Ia juga menyebut ada upaya mendiskreditkan hak membela diri Iran dengan kebohongan dan disinformasi.
Baca juga: Israel nilai serangan ke negaranya bukti Iran ancam perdamaian
Selain itu, perwakilan Iran di PBB tersebut mengatakan bahwa diamnya Dewan Keamanan PBB terhadap kejahatan perang Israel terhadap rakyat Palestina semakin mendorong rezim Israel melanjutkan aksinya.
Amerika Serikat dan sekutunya Israel, menurut dia, terus merintangi upaya di DK PBB untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas agresinya di Gaza yang telah berlangsung lebih dari 6 bulan.
“Republik Islam Iran menegaskan kembali tekadnya untuk mempertahankan rakyat, keamanan nasional, serta kepentingan kami ... kami tidak akan ragu untuk membela hak ini apabila diperlukan,” ucap Iravani menegaskan.
Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu, yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, termasuk dua jenderal penting.
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak ke Israel pada Sabtu malam.
Serangan itu, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.
Baca juga: CIA minta Turki jadi mediator atasi konflik Iran-Israel
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024