Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, menghentikan sementara sejumlah kerjasama antara Indonesia dan Australia untuk menyelesaikan isu terkait penyadapan yang dilakukan Australia.


Sementara beberapa saat sebelumnya Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman mengatakan intelijen Australia telah menyakinkan Indonesia bahwa tidak akan ada lagi penyadapan terhadap para pejabat Indonesia.

"BIN sudah berkomunikasi langsung dengan intelijen Australia dan dalam komunikasi kami mereka menyatakan bahwa sekarang dan ke depan itu yang penting tidak ada lagi, itu bahasa mereka ya, mereka meyakinkan tidak ada lagi penyadapan," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.

Ia mengungkapkan, dari informasi yang diterimanya terdapat data-data yang menunjukan pelanggaran dalam penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat pada kurun waktu 2007-2009.

"Saya rasa pihak mana pun tentunya, tidak akan men-declare (mengumumkan) sudah dikerjakan, tetapi dari beberapa informasi yang kita terima, bahwa ada data-data yang memang terjadi pelanggaran itu pada kurun waktu itu," kata Marciano.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013