Saat ini buruh dihadapkan berbagai kebutuhan pokok yang tinggi pascakebijakan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) beberapa waktu lalu. Dampak kenaikan harga BBM itu terasa sampai sekarang."
Karawang (ANTARA News) - Ribuan buruh di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang menuntut kenaikan upah minimum kabupaten tahun 2014 sebesar Rp3,2 juta, menginap di halaman kantor pemerintah daerah setempat, Rabu dini hari.
Para buruh dari berbagai perusahaan dan aliansi buruh itu tidak melakukan orasi sepanjang Selasa (19/11) tengah malam hingga Rabu dini hari. Mereka hanya berkumpul secara kelompok di sekitar halaman kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
Hal tersebut dilakukan ribuan buruh sebagai upaya mengawal rapat Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) setempat yang tengah membahas upah minimum kabupaten (UMK) tahun 2014, di kantor Pemkab Karawang.
Ribuan buruh yang menginap itu di antaranya berasal dari KASBI, KSN, FSPMI, K-SPSI, dan sejumlah serikat buruh atau serikat pekerja lainnya.
Aktivitas buruh dalam menuntut UMK tahun 2014 itu sendiri mengakibatkan arus lalu lintas di jalan raya Ahmad Yani Karawang terganggu sebab kendaraan para buruh terparkir di jalan raya Ahmad Yani, depan kantor Pemkab Karawang.
Para buruh berharap agar tuntutan mereka, yakni UMK 2014 sebesar Rp3,2 juta bisa dipenuhi sebab ke depan kebutuhan hidup dipastikan akan terus meningkat.
Unjuk rasa buruh di Karawang menuntut kenaikan UMK tahun 2014 sebesar Rp3,2 juta itu sendiri sudah digelar sejak beberapa hari terakhir.
Rusmita, seorang pengunjukrasa mengatakan, tuntutan kenaikan UMK Karawang pada tahun 2014 sebesar Rp3,2 juta cukup realistis.
"Saat ini buruh dihadapkan berbagai kebutuhan pokok yang tinggi pascakebijakan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) beberapa waktu lalu. Dampak kenaikan harga BBM itu terasa sampai sekarang," katanya, di Karawang. (MAK)
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013