Kabupaten Bandung (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Jawa Barat memprediksi puncak arus balik kendaraan di Jalur Nagreg yang mengarah ke Bandung akan terjadi pada H+4 Lebaran atau Minggu (14/4).
“Kalau kita melihat data arus lalu lintas yang kami hitung, dari arah Garut ataupun Tasikmalaya menuju Bandung, kami prediksikan hari ini, H+4 atau tepatnya tanggal 14 April sebagai puncak arus balik,” kata Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Ruddy Heryadi di Kabupaten Bandung, Minggu.
Ruddy mengatakan prediksi puncak arus balik pada hari ini berdasarkan volume kendaraan di Jalur Nagreg yang mengarah menuju Bandung hingga pukul 12.00 WIB telah tercatat mencapai 55.000 kendaraan.
“Salah satu indikatornya bahwa kondisi di daerah Kadungora Garut, dari sejak pagi sampai siang ini mengalami kepadatan. Tentunya akan berimbas kepada volume lalu lintas yang ada di keluar lingkar Nagreg,” kata dia.
Dia mengatakan pada arus balik di Jalur Nagreg sendiri tidak hanya dipadati oleh kendaraan dari para pemudik lokal, melainkan juga kendaraan dari wisatawan yang hendak pulang menuju Bandung dari berbagai destinasi wisata seperti Garut maupun Pangandaran.
“Kami namakan arus lalu lintas campuran. Ada yang hanya pulang pergi untuk melakukan tujuan wisata ke Garut ataupun ke Pangandaran dan ada juga dari para pemudik yang balik dengan waktu yang bersamaan,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat yang hendak pulang menuju Bandung di Jalur Nagreg untuk melakukan perjalanan di pagi hari untuk mengantisipasi kepadatan.
Ruddy menambahkan bila melihat banyaknya kendaraan yang melintas pada arus balik ini, mengalami tren peningkatan volume kendaraan pada pukul 10.00 hingga 20.00 WIB.
“Jadi kalau mau tidak mengalami kemacetan sebaiknya kembali itu sepagi mungkin, jam 06.00 atau jam 07.00 WIB itu sudah melakukan pergerakan lalu lintas,” kata Ruddy.
Lebih lanjut, ia mengatakan hingga saat ini jajaran Polresta Bandung maupun Dishub Bandung melakukan telah menerapkan rekayasa lalu lintas dengan skema satu arah sebanyak dua kali untuk mengurai kemacetan dari dari arah Tasikmalaya menuju Bandung di kawasan Cikaledong menuju Nagreg.
“Dengan penyetopan di kawasan Cikaledong. Tentu volume lalu lintas akan bertambah, di mana rata-rata ketika normal lalu lintas, satu jam itu bisa paling tinggi 5.000 sampai 6.000 kendaraan per jam. Ketika ada satu arah bisa mencapai 8.000 sampai 9.000 kendaraan per jam,“ kata dia.
Baca juga: Arus balik di Nagreg mulai pada H+1 Lebaran
Baca juga: Polresta Bandung lakukan kanalisasi untuk urai kemacetan di Nagreg
Baca juga: Dishub Bandung : Volume kendaraan di Nagreg meningkat pada H-3 Lebaran
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024