Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengimbau para pemudik untuk mematuhi aturan lalu lintas one way pada arus balik Lebaran 2024 untuk meminimalkan risiko.
“Kerja sama seluruh pihak, termasuk masyarakat, sangat penting guna mewujudkan keamanan dan kelancaran lalu lintas serta meminimalkan risiko kecelakaan,” kata Rivan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Pemerintah menerapkan rekayasa lalu lintas tersebut sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan pada puncak arus balik Idul Fitri 1445 H.
One way diberlakukan dari kilometer (km) 414 sampai dengan km 72, kemudian dari km 72 diberlakukan contraflow sampai km 47. Paralel dengan hal itu, juga diterapkan kebijakan pembatasan ganjil-genap.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan pemberlakuan one way di pintu-pintu masuk tol menuju arah barat tetap bisa berjalan tanpa perlu menunggu pemberangkatan kendaraan dari gerbang tol Kalikangkung.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pergerakan kendaraan dari wilayah Solo, Boyolali, Salatiga, dan Banyumanik sudah cukup masif sehingga pemberlakuan one way perlu dilaksanakan.
Kendati begitu, Pemerintah telah menyetujui kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk aparatur sipil negara (ASN) selama dua hari, tepatnya 16-17 April. Oleh karena itu, Budi mengimbau para pemudik untuk bisa memanfaatkan kebijakan tersebut dalam menentukan hari kepulangan mereka.
Lebih lanjut, jalur tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi) yang mengalami longsor di km 64 telah bisa dilalui satu lajur sejak Kamis lalu. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan akan ada aturan lebih lanjut oleh Kapolres setempat untuk memanfaatkan satu lajur itu.
“Setelah masa Lebaran ini kita akan kembali tindak lanjuti dengan perbaikan permanen yang membutuhkan waktu relatif lama,” ujar Basuki.
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan turut mengingatkan masyarakat yang akan kembali ke Jabodetabek maupun ke daerah lain di wilayah barat, agar tetap menjaga kesehatan dan jangan berkendara apabila stamina dan konsentrasi sudah mulai berkurang. Ia mempersilakan untuk gunakan rest area, dan jangan berhenti di bahu jalan karena ini akan memengaruhi perlambatan.
“Juga jaga toleransi, karena biasanya masyarakat yang mudik ini sudah lelah beraktivitas di kampung sehingga menjadi temperamental. Jadi, silakan bertoleransi dengan pengguna jalan yang lain,” imbuhnya.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024