New York (ANTARA News) - Satu dari lima cedera otak serius yang menimpa anak-anak dan remaja terjadi saat berolahraga atau berekreasi, demikian pernyataan Asosiasi Bedah Saraf Amerika (AANS) belum lama ini.
Statistik tersebut menekankan pentingnya untuk menjamin bahwa setiap orang -- khususnya anak-anak dan remaja -- agar mengenakan pakaian yang sesuai, pelindung kepala yang tepat saat melakukan kegiatan rawan cedera kepala.
Kegiatan rawan cedera kepala seperti bersepeda, olahraga bisbol, sepakbola gaya Amerika (football), dan menunggang kuda, kata Dr Arthur Day, direktur Pusat Cerebrovaskular dan Pusat Cedera Syaraf akibat olahraga di Bigham dan Rumah Sakit khusus perempuan di Boston kepada Reuters Health.
"Ini adalah situasi yang biasa. Yang harus kita lakukan adalah mengubah pandangan masyarakat bahwa menggunakan helm itu tidak keren," kata Day, yang juga menjabat sebagai wakil presiden AANS, dalam suatu wawancara.
"Dulu sabuk pengaman juga dianggap tidak keren, tapi sekarang semua orang memakainya."
Ruang gawat darurat di AS menangani 309.322 kasus cedera kepala yang berkaitan dengan kegiatan olahraga pada 2005, seperti yang diungkapkan oleh tokoh Komisi Perlindungan Konsumen yang dikutip oleh AANS.
Bersepeda merupakan penyebab utama cedera ini, terhitung sekitar 64.000 kasus, diikuti sepakbola (31.883), kendaraan rekreasi seperti ATV dan kereta pasir (26.093), basket (25.451), dan bisbol serta sofbol (22.919).
Di kalangan anak usia 14 tahun dan lebih muda, 10 penyebab utama cedera kepala adalah bersepeda, sepakbola, bisbol dan sofbol, basket, olahraga air, skateboard, dan skuter, kendaraan rekreasi, olahraga musim dingin, sepakbola, dan trampolin.
Lebih dari setengah anak-anak berumur lima sampai 14 tahun tidak mengenakan helm saat mengendarai sepeda, demikian menurut badan Keselamatan Anak-anak AS, sementara 85 persen mengalami cedera kepala berhubungan dengan kegiatan bersepeda yang sebenarnya dapat dicegah jika pengendaranya mengenakan perlengkapan yang sesuai seperti helm.
"Kecelakaan selalu terjadi tiba-tiba, tidak dapat diduga, jadi memakainya sebagai perlengkapan rutin sangat masuk akal," kata Day dikutip Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006