Frekuensi dan efektifitas kemungkinan akan terus meningkat...Jakarta (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau para wisatawan untuk menunda kunjungannya ke gunung-gunung berapi di Tanah Air khususnya gunung berapi di daerah Sumatera dan Sulawesi hingga status gunung-gunung tersebut dinyatakan aman.
Kepala Sub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api, Hendra Gunawan, yang dihubungi Antara dari Jakarta, Selasa, mengatakan setelah meletusnya Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Gunung Merapi di Yogyakarta ada lima gunung lain yang tersebar di Sumatera dan Sulawesi yang berpotensi meletus. Untuk itu Hendra mengimbau para pengunjung agar menjauhi wilayah tersebut hingga radius lebih dari tiga kilometer.
"Gunung-gunung tersebut sewaktu-waktu bisa saja meletus, untuk itu wisatawan harap tidak mengunjungi gunung yang sedang aktif dalam waktu dekat ini, hingga radius lebih dari tiga kilometer," ujar Hendra.
Berdasarkan pengamatan PVMBG, tercatat ada lima gunung yang berstatus siaga di Indonesia saat ini, yaitu Gunung Sinabung di Sumatera Utara yang telah meletus dan masih berpotensi kembali meletus, Gunung Rokatenda di Nusa Tenggara Timur (NTT), Gunung Ibu di Halmahera, Gunung Lokon di Sulawesi Utara, serta Gunung Karangetang di Sulawesi Utara.
Gunung Sinabung yang ketinggiannya diperkirakan mencapai 2.460 meter meletus pada 2010 dan kembali meletus September 2013. Selain Gunung Sinabung, Gunung Merapi di Yogyakarta yang juga telah meletus pada Oktober 2010 kembali meletus pada 18 November 2013.
Menurut Hendra, kedua gunung api yang telah meletus ini diperkirakan masih terus berpotensi mengalami peningkatan aktifitas vulkanik hingga mengakibatkan letusan selanjutan.
"Frekuensi dan efektifitas kemungkinan akan terus meningkat, potensi kelanjutan meletusnya gunung tersebut masih mungkin terjadi dan kami sedang menunggu kabar dari pantauan di kedua lokasi," tambahnya.
Hendra menuturkan, keadaan bumi saat ini yang terus mengalami perubahan merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya aktifitas vulkanik gunung berapi.
"Bisa saja menjadi penyebab, karena keadaan bumi saat ini sedang tidak menentu," ujarnya.
Pewarta: Arnaz Firman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013