Kami minta warga tetap mewaspadai penyebaran kasus DBD sehubungan curah hujan tidak menentu, terkadang suhu panas, juga terkadang hujan, sehingga berpotensi berkembangbiaknya populasi nyamuk Aedes aegypti
Rangkasbitung (ANTARA) - Sebanyak enam warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dilaporkan meninggal dunia akibat penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah itu.
"Kami minta warga tetap mewaspadai penyebaran kasus DBD sehubungan curah hujan tidak menentu, terkadang suhu panas, juga terkadang hujan, sehingga berpotensi berkembangbiaknya populasi nyamuk Aedes aegypti," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Budi Mulyanto di Rangkasbitung, Lebak, Sabtu.
Baca juga: Kemenkes catat 455 kematian akibat DBD sampai minggu ke-14 tahun 2024
Ia khawatir dengan kondisi cuaca saat ini kasus DBD kian bertambah, sehingga diimbau mencegah penyebaran penyakit yang mematikan tersebut. "Kami berharap masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan, juga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," katanya.
Selain itu, lanjutnya, menggencarkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M (Mengubur, Menguras, dan Menutup barang-barang bekas), serta
menaburkan bubuk larvasida di bak mandi yang terdapat genangan air di lingkungan rumah.
Baca juga: Belum capai puncak, Kemenkes: Waspada potensi kenaikan kasus DBD
"Bila dilakukan PSN maka jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti mati dan tidak menularkan kasus DBD kepada orang lain," kata Budi.
Sementara itu Nurhayati (45) warga Kabupaten Lebak mengaku ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung karena positif kasus DBD dan diabetes dengan kadar gula darah mencapai 300 mg/dL.
Baca juga: Dinkes Lebak catat 773 kasus DBD dan empat di antaranya meninggal
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024