Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat, mengatakan pembangunan tempat konser kelas dunia itu selaras dengan adanya beberapa investor yang siap menanamkan modal.
Baca juga: Pemkot Surabaya bangun destinasi wisata keluarga THR-TRS
Dia menyatakan tawaran tersebut dirasa tepat, mengingat kota itu sampai saat ini belum memiliki lokasi khusus menggelar konser dengan standar internasional.
"Kalau sudah mendatangkan artis internasional, itu membutuhkan kapasitas berapa puluh ribu dan hari ini di Surabaya belum ada yang mencukupi," ujarnya.
Saat ini ada lima investor yang sudah mengajukan diri untuk berinvestasi di lahan THR-TRS.
"Bukan hanya investor lama yang mengajukan, tapi ada empat investor yang masuk, yang semuanya konsepnya adalah untuk tempat konser," kata dia.
Kendati demikian, skema pembangunan tempat konser skala internasional saat ini masih dalam tahap diskusi dengan para ahli dan pemangku kebijakan terkait.
Eri menjelaskan jika merujuk pada skema awal, THR dan TRS dihidupkan kembali sebagai taman bermain, seperti sediakala.
Namun, ada ketidakcocokan dengan keinginan para investor terkait besaran harga tiket. Alhasil, rencana revitalisasi taman bermain itu pun berubah.
Hal itu disebutnya wajar, sebab investor harus menghitung nilai investasi, bukan sekadar besaran nilai sewa lahan.
Baca juga: DPRD Surabaya dukung pemkot hidupkan kembali Taman Hiburan Rakyat
Baca juga: Kawasan Taman Hiburan Rakyat Surabaya siap direvitalisasi
"Kalau harga sewa THR-TRS mahal, tapi tidak mempertimbangkan tiket masuk yang Rp25.000 itu investor bisa, tetapi setelah dihitung, yang diajukan adalah ketika itu dibuat wahana seperti permainan, masih berkurang," lanjutnya.
Diharapkan dengan adanya tempat konser ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata hiburan yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024