...masyarakat harus mau mengubah pola perjalanannya...Jakarta (ANTARA News) - Dinas Perhubungan DKI Jakarta meminta pengendara sepeda motor agar tidak berteduh di bawah jembatan layang (flyover) saat hujan karena dapat menimbulka kemacetan.
"Biasanya banyak motor yang berteduh di bawah jembatan atau flyover, ini yang menyebabkan bottleneck dan kemacetan," kata kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Jakarta, Senin.
Ia berharap pengendara sepeda motor mempersiapkan perjalanan sebaik mungkin sebelum berangkat agar perjalanannya tidak menganggu arus lalu lintas.
"Kalau tidak membawa jas hujan jangan keluar dulu. Kami butuh partisipasi mayarakat untuk mengatur waktu perjalanannya sendiri, untuk membawa persiapan yang cukup sehingga tidak mengganggu fungsi kapasitas jalan," katanya.
Ia menyarankan, jika hendak berteduh hendaknya mereka berteduh di tempat yang lebih nyaman, seperti di restoran, sekolah, atau di kantor, dan bukan di di jalanan.
Selain menimbulkan kemacetan, kerumunan para pengendara motor yang berteduh juga bisa menimbulkan banjir.
"Pada saat musim hujan seperti ini, ada daerah-daerah genangan yang mengakibatkan trafic light terkunci, seperti di Kuningan, Tendean, karena orang berteduh di sana, akibatnya persimpangan itu tertutup karena terjadi bottleneck," katanya.
Dinas juga menggarisbawahi mengenai pertambahan jumlah kendaraan Ibu Kota yang mencapai 1,2 juta.
"Karena itu masyarakat harus mau mengubah pola perjalanannya, dalam arti boleh saja maik mobil tapi parkirlah pada tempat-tempat ujung, seperti Pulogebang, Ragunan, Kampung Rambutan, lalu naik busway," katanya.
Saat ini Pemprov terus mendorong perbaikan pelayanan bus Transjakarta, salah satunya dengan penambahan armada bus Transjakarta sebanyak 310 unit Januari nanti.
"Pada saat musim hujan seperti ini, ada daerah-daerah genangan yang mengakibatkan trafic light terkunci, seperti di Kuningan, Tendean, karena orang berteduh di sana, akibatnya persimpangan itu tertutup karena terjadi bottleneck," katanya.
Dinas juga menggarisbawahi mengenai pertambahan jumlah kendaraan Ibu Kota yang mencapai 1,2 juta.
"Karena itu masyarakat harus mau mengubah pola perjalanannya, dalam arti boleh saja maik mobil tapi parkirlah pada tempat-tempat ujung, seperti Pulogebang, Ragunan, Kampung Rambutan, lalu naik busway," katanya.
Saat ini Pemprov terus mendorong perbaikan pelayanan bus Transjakarta, salah satunya dengan penambahan armada bus Transjakarta sebanyak 310 unit Januari nanti.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013