Beijing (ANTARA News) - Korea Utara (Korut), Selasa, mengecam latihan militer bersama Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) yang dimulai Senin, seraya menambahkan bahwa hal itu tidak akan melanggar gencatan senjata 1953 yang mengakhiri Perang Korea, namun demikian dia merasa perlu untuk melindungi dirinya. Latihan bersama itu dengan jelas adalah ancaman militer terang-terangan dan merupakan blackmail terhadap Republik Demokrasi Rakyat Korea dan merupakan aksi perang, kata pernyataan yang disampaikan jurubicara misi militer Korut pada di gencatan senjata Panmunjom, kata kantor berita resmi Korea Utara, KCNA. Militer Korut tidak akan melanggar perjanjian gencatan senjata dalam melaksanakan gagasan tindakan militernya guna melindungi keamanan dan kedaulatan negara di masa depan, kata pernyataan itu. Mereka juga menyebutkan latihan militer bersama AS-Korsel itu sebagai `aksi perang` yang menyatakan bahwa gencatan senjata tidak ada artinya. Korea Utara juga menyebutkan bahwa gencatan senjata cacat di waktu lalu. Itu terjadi pada tahun 2003, ketika hal itu dikatakan bahwa pembangunan militer AS di Korsel melanggar gencatan senjata, dan diingatkan tentang perlunya dilakukan langkah-langkah pembalasan, demikian Kyodo.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006