PBB (ANTARA) - Pengusaha asal Amerika Serikat Elon Musk pada Rabu (10/4) menyebut dirinya belum pernah melihat penyalahgunaan kekuasaan hukum yang ekstrim di Brasil , di tengah konflik yang memanas soal sensor dan disinformasi.
"Masyarakat Brasil harus tahu bahwa ada penyalahgunaan kekuasaan hukum hingga tingkat ekstrim yang belum pernah kita lihat di negara manapun di dunia," ujar Musk berkomentar dalam konferensi daring di akun media sosial X miliknya malam hari.
Musk berkomentar bahwa ia tidak pernah melihat hal tersebut sedahsyat itu.
Hal ini berkaitan klaim Musk soal pejabat Brasil yang tidak disebutkan namanya, mengancam akan memutus akses X sepenuhnya dari Brasil, menahan karyawan platform media sosial tersebut, dan menerapkan denda harian sebesar 20.000 dolar AS (Rp320 juta).
Musk memberikan klarifikasinya bahwa sebuah akun tersebut tidak boleh ditangguhkan, terkecuali jika akun penggunanya melanggar hukum.
Pengadilan Brasil membuka penyelidikan terhadap Musk pekan lalu, setelah pengusaha tersebut menuduh Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes melanggar konstitusi negara dan menyerukan pengunduran dirinya.
Hal ini diawali dengan dugaan tuntutan pengadilan Brasil agar X memblokir pengguna tertentu akibat menyebarkan informasi yang dianggap palsu.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Elon Musk umumkan Tesla Robotaxi bakal hadir 8 Agustus 2024
Baca juga: Tesla batalkan rencana EV murah usai persaingan mobil listrik China
Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024