Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp11.623 per dolar AS.
"Laju rupiah cenderung stabil menyusul bervariasinya sentimen di pasar uang," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan sentimen positif datang dari testimoni pernyataan Wakil Gubernur the Fed Janet Yellen yang tetap mempertahankan program stimulus The Fed. Namun, masih tingginya defisit neraca pembayaran menahan rupiah untuk melanjutkan penguatan.
Ia mengharapkan bahwa tren dolar AS yang cenderung melemah terhadap mayoritas mata uang dunia menyusul masih dilanjutkannya stimulus the Fed dapat mendorong rupiah menguat ke depannya.
Sementara itu, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa peluang rupiah kembali menguat masih terbuka menyusul Bank Indonesia diperkirakan melakukan intervensi di pasar uang agar mata uang domestik tetap stabil.
Selain itu, lanjut dia, peluang penguatan rupiah juga masih ada menyusul pertumbuhan ekonomi AS yang belum cukup kuat sehingga pemotongan stimulus keuangan the Fed akan dilaksanakan lebih lambat dari perkiraan.
"Berlanjutnya stimulus keuangan the Fed masih dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013