Siaran pers Humas IMI yang diterima Minggu, menyebutkan sosialisasi itu diisi seminar bertemakan "Perkembangan Industri Maritim dan Pelabuhan, Pilar Kejayaan Maritim Indonesia".
Pembicara dalam seminar itu, antara lain Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan Prof. Dr. Sjarif Widjaja yang diwakili oleh Karo Hukum KKP Hanung Cahyono, juga Laksda TNI Ade Supandi, SE (Asrena Kasal/Dewan Pembina IMI), Prof. Dr. Sahala Hutabarat (Pakar Kelautan Undip/Dewan Pembina IMI) dan Ir. Lukman Rachman (Wakil Ketua Himpunan Profesi Maritim Indonesia).
Dalam seminar ini, Sekjen KKP menyampaikan bahwa potensi maritim Indonesia yang sangat besar ini perlu kebijakan maritim untuk bisa mengelolaanya secara optimal.
Sementara itu, Laksda Ade Supandi menyampaikan bahwa TNI AL telah mulai membuka diri dan bekerja sama perguruan tinggi untuk riset dan pengembangan Iptek untuk bisa mencapai kemandirian industri pertahanan nasional. "Sehingga ke depan mahasiswa sebagai agen intelektual bangsa bisa ikut berperan dalam meningkatkan kemampuan industri maritim nasional," ujar Ade.
Pembicara lain, Prof Sahala Hutabarat kembali menggaungkan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan wajib untuk bermetamorfosis menjadi negara maritim yang perkasa, mandiri dan berdaulat. Sementara Lukman Rachman membahas tentang posisi industri maritim Indonesia dalam sektor migas.
Dalam kesempatan itu, Direktur Eksekutif IMI, Dr Y Paonganan dalam sambutannya menyampaikan bahwa saatnya mahasiswa Indonesia bersatu dan menyamakan visi untuk membangun Indonesia menjadi negara maritim yang jaya di laut, sejahtera di darat dan perkasa di udara.
"IMI akan terus menyebarkan visi maritim ke kampus-kampus seluruh Indonesia melalu program IMI Goes to Campus," ujarnya.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013