Malang (ANTARA News) - Sedikitnya 40 hektar lahan hutan lindung di kawasan Gunung Bromo yang berada dibawah pengawasan Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTNBTS), terbakar. Kepala BTNBTS Heery Subagiadi ketika dikonfirmasi, Selasa, mengaku kebakaran tersebut dipicu oleh titik api di kawasan Gampengan, perbatasan Lumajang dan Kabupaten Malang, Jatim. "Pagi ini (Selasa, 22/8) informasi yang saya terima, kebakaran tersebut sudah mulai padam. Namun kami bersama berbagai kalangan termasuk masyarakat sekitar tetap melakukan upaya pembersihan sisa-sisa kebakaran secara menyeluruh agar tidak meluas apalagi sampai menjarah lokasi wisata," ungkapnya. Ia mengakui, kebakaran hutan di kawasan hutan lindung itu terjadi rutin setiap tahun pada musim kemarau dan umumnya yang terbakar adalah semak belukar serta ranting-ranting tanaman. Upaya pemadaman yang dilakukan petugas dan masyarakat sekitar, katanya, kadang-kadang hanya sebatas melokalisir agar kebakaran tidak meluas. Pasalnya upaya pemadaman secara tuntas seringkali tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi sampai beberapa hari. Lokasi kebakaran itu berada jauh dari wilayah tujuan dan lintasan wisatawan sehingga lokasi wisata yang berada di kawasan BTNBTS tetap dibuka hingga ada pemberitahuan dan perkembangan lebih lanjut. Ketika ditanya penyebab kebakaran, Herry menyatakan, sebagian besar akibat kesalahan manusia, kalau akibat faktor gesekan antar dahan itu sangat kecil kemungkinannya, karena kawasan hutan di Bromo maupun Gunung Semeru tidak dilintasi garis khatulistiwa seperti di Kalimantan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006