Sabang (ANTARA) - Khatib Tgk Rizal Fahlevi menyampaikan kepada umat Islam di Kota Sabang, Aceh, bahwa Idul Fitri menjadi momentum bagi umat manusia untuk saling memaafkan dan menjauhi sikap kesombongan.
"Pada momentum Idul Fitri ini mari bersihkan diri kita dari hati, sehingga jangan ada sombong, angkuh, iri sesama manusia. Hari ini momentum kita bermaaf-maafan, karena sangat berguna saat kita mati," kata Rizal di Kota Sabang, Rabu.
Masyarakat di wilayah Pulau Weh Kota Sabang, Provinsi Aceh, telah melaksanakan Shalat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, pada Rabu pagi.
Warga berbondong-bondong mendatangi masjid atau lapangan untuk menunaikan ibadah Shalat Id, salah satunya seperti di Masjid Babut Taqwa Desa Aneuk Laot, Kecamatan Sukakarya, Sabang, dimana Tkg Rizal Fahlevi menjadi khatibnya.
Baca juga: Khatib di Bali: Hikmah Idul Fitri untuk perbaikan kualitas hidup
Ia mengatakan Idul Fitri bukan menjadi ajang berlomba-lomba untuk menyombongkan diri, menampakkan harta, pangkat, dan jabatan, tetapi Idul Fitri ini ialah ajang saling bermaaf-maafan.
Jangan ada dalam diri rasa dengki, dendam, serta masih menganggap diri paling benar, paling mulia, sehingga tidak mau meminta maaf kepada orang lain.
Karena, lanjut dia, dalam dalam hadist Rasullah Shallalahu Alaihi Wassalam (SAW) disampaikan bahwah tidak akan masuk surga orang-orang yang ada dalam hati sifat sombong walaupun sebesar sawi.
"Kalai belakangan ini ada perselisihan dengan saudara, orang tua, maka momentum Idul Fitri ini kembali kita menjadi fitrah dengan menyambung silaturahmi," ujarnya.
Baca juga: Jadi khatib Shalat Id, Gubernur Kepri: Anak wajib berbakti pada ortu
Di sisi lain Tgk Rizal juga menyampaikan Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi orang islam. Ada dua kemenangan saat orang berpuasa yakni pertama kemenangan saat berbuka puasa dan kedua kemenangan saat Idul Fitri.
Ia mengatakan sebanyak 29 hari puasa Ramadhan 1445 Hijriah umat Islam menjaga lisan, menjaga perkataan, menahan nafsu, dan lainnya, sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT).
"Maka pada hari berbahagia ini kita semua sudah suci, sudah fitrah. Kapan pertama dihitung kesucian kita mulai tadi malam, setelah buka puasa, tunaikan zakat fitrah, maka kita sudah fitrah," ujarnya.
Baca juga: Khatib: Momentum Idul Fitri batu loncatan menjadi pribadi baik
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024