"'Minal aidin wal faizin', mohon maaf lahir dan batin. Hari Raya Idul Fitri adalah waktu untuk saling memaafkan dan memperkuat tali persaudaraan," ujarnya usai bersama istri, anak, dan orang tua Shalat Idul Fitri di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar di Makassar, Rabu.
Ia menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada seluruh umat Islam dan masyarakat Indonesia.
Hadir pada kesempatan itu, antara lain Wali Kota Makassar Danny Pomanto, sedangkan bertindak sebagai imam Shalat Id di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar Imam Al-Hafidz Muhammad Syahrul Habib dan khatib Ketua MUI Sulsel Najmuddin Abduh Safa.
Ia menyatakan bahagia dapat merayakan Lebaran di kampung halaman bersama keluarga.
"Ini adalah momen untuk kembali fitrah, saling mengikhlaskan dan bermaafan," katanya pada kegiatan dengan tema besar "Sulawesi Selatan Berbagi Bahagia" itu.
Baca juga: Wapres adakan Halalbihalal Idul Fitri 1445 H di kediaman resmi
"Bersimpuhlah kepada kedua orang tua, jika sudah tidak ada jangan lupa untuk ziarah ke makamnya, jika tidak sempat sampaikan doa-doa terbaik," katanya.
Ia menjelaskan Lebaran tahun ini juga terasa spesial karena dapat merayakan di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makssar yang juga simbol keagungan dan kerukunan umat beragama di Sulsel.
Ia juga mengatakan potensi besar Sulsel dalam mendukung Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
"Kita harus memanfaatkan peluang ini, meningkatkan produksi pangan, dan memaksimalkan sumber daya alam yang melimpah," ucapnya.
Dengan semangat Idul Fitri, ia mengajak masyarakat Sulsel untuk bekerja keras dan memanfaatkan lahan-lahan yang belum tergarap agar menjadi produktif demi kemajuan Indonesia.
"Kita dikenal sebagai pekerja keras dan rendah hati, mari kita tunjukkan hal itu dalam setiap tindakan kita," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur Babel ajak masyarakat maknai Lebaran dengan bersyukur
Baca juga: Rektor UIN: Idul Fitri jadi perekat persaudaraan sesama manusia
Baca juga: Pengamat: Open house di Istana hari ini jadi momen merajut hubungan
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024