Pamekasan (ANTARA News) - Sekitar 60 personel TNI dan Polres Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu masih siaga di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, mengantisipasi dampak "carok" antar-TKI yang terjadi di Malaysia.
Aparat bertahan, siaga di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, karena situasi keamanan di desa asal tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terlibat "carok" atau perkelahian menggunakan senjata tajam di Malaysia beberapa waktu lalu tersebut terpantau belum aman.
"Pasukan gabungan tetap kami siagakan di sana untuk memantau situasi sampai kondisinya aman, tidak menyulut terjadinya carok di kampung asal TKI," kata Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman ketika dihunungi Antara per telepon, Sabtu malam.
Menurut Kapolres, situasi di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, sudah mulai terkendali, bahkan bisa dikatakan kondusif. Hanya saja, pihaknya masih mempertahankan pasukannya di desa itu, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.
Di Desa Bujur "carok" massal pada Juli 2006 yang menyebabkan tujuh orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka.
Dua TKI asal Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, beberapa hari lalu terlibat "carok" di tempat kerjanya di Malaysia, karena kasus perselingkungan.
Kedua TKI masing-masing Niman dan Ampun. Akibat kasus itu, Niman tewas tersabet senjata tajam dan jenazahnya Selasa (12/11) malam tiba di rumah duka di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar.
Keluarga kedua belah pihak tidak terima dengan kasus itu dan berencana melakukan "carok" balasan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013