Jakarta (ANTARA) - Bistik daging sapi buatan sang Ibu menjadi menu kuliner wajib bagi petenis Muhammad Rifqi Fitriadi saat merayakan Idul Fitri.
Pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, itu juga punya kudapan kesukaan saat Lebaran, yakni Bingka Barandam, kue tradisional khas Banjar, bercita rasa manis disajikan dengan cara direndam dalam gula merah.
"Bistik daging dari Ibu, aduh enak banget... Itu wajib setiap hari, karena ada keluarga juga yang pasti datang ke rumah, jadi Ibu pasti masak itu setiap hari," ujar Rifqi yang berada di kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah bersama keluarga, saat dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Rabu,
"Biasanya aku kalau ketupat itu makannya di kayak Soto Banjar gitu, terus kalau kue-kuenya aku biasa makan Bingka Barandam."
Petenis peringkat 533 dunia itu mengaku tidak ada pantangan dalam makanan. Namun, untuk menjaga kebugaran tubuhnya ia memilih menjalani puasa intermiten, pola makan dengan menggunakan jeda waktu untuk mengonsumsi makanan.
"Aku siasatinya dengan kadang kalau misalnya makannya enggak bener banget gitu besoknya aku intermitten fasting," kata Rifqi.
Peraih emas SEA Games 2023 Kamboja itu juga sempat menjalani ibadah umroh pada awal Ramadhan bersama kedua orang tuanya.
"Ramadhan satu minggu di sana, setelah itu pulang," ujar Rifqi.
"Wah enak ya. Beda banget rasanya sama kehidupan yang biasa dijalani. Biasa dijalani itu main tenis gitu rasanya tegang, terus setiap hari gitu mikirin gimana mainnya besok, tapi pas di sana tuh enak, tenang."
Usai Lebaran, Rifqi bersiap untuk mengikuti ATP Challenger di Shenzhen, China, yang akan berlangsung pada 22-28 April 2024, menjadi kali kedua petenis berusia 25 tahun itu mengikuti turnamen serupa.
Sebelumnya, Rifqi mengikuti ATP Challenger New Delhi, India, pada akhir Februari, meraih hasil positif dengan mencapai babak 32 besar di sektor tunggal, dan perempat final di sektor ganda bersama petenis Jepang Ryuki Matsuda.
Rifqi rencananya akan bertolak ke Negeri Tirai Bambu pada pekan depan.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024