Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo mengatakan Idul Fitri 1445 Hijriah menjadi momentum untuk menyejukkan suasana kehidupan masyarakat usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Idul Fitri ini menjadi momen untuk rekonsiliasi bagi kita semua, mari memaafkan segala kesalahan dan bersama-sama menatap masa depan lebih baik," ujar dia di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan momentum Idul Fitri dapat kembali menyejukkan suasana setelah pelaksanaan Pemilu 2024 yang mungkin telah membuat terjadinya perdebatan di tengah masyarakat.

"Pas sekali setelah pemilu kita dibersihkan selama satu bulan dan sekarang saatnya bermaaf-maafan, seharusnya Idul Fitri ini bisa membawa suasana sejuk setelah pemilu dan bertahan hingga tahapan pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung berikutnya," ucap dia.

Baca juga: Menag sampaikan pesan untuk masyarakat yang bersilaturahim di Lebaran

Dia mengharapkan dengan saling bermaaf-maafan bisa menjadikan Provinsi Lampung dan Bangsa Indonesia sebagai bangsa serta daerah yang tangguh menghadapi berbagai macam gejolak serta permasalahan.

"Dengan menjalin keharmonisan, kerukunan maka kita akan tangguh menghadapi berbagai macam gejolak dan menghadapi tantangan, sehingga bisa melewati masa kritis dengan baik dengan tetap rukun," ujarnya.

Selain itu, Hari Raya Idul Fitri dapat menjadi sarana membangun moderasi beragama di wilayah tersebut.

"Tentu Idul Fitri ini jadi sarana membangun moderasi beragama, seperti pagi ini yang menjadi khatib dari saudara kita Muhammadiyah dan ada yang dari Nahdlatul Ulama juga, jadi di sini bersatu menjaga keberagaman," katanya.

Baca juga: Mendagri berharap Idul Fitri jadi momentum melangkah maju pasca pemilu
Baca juga: Menkominfo ingin Indonesia penuh harapan rayakan Idul Fitri 1445H

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024