Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic memulai Monte Carlo Masters dengan cepat, mengalahkan Roman Safiullin 6-1, 6-2, Selasa waktu setempat, mencapai babak ketiga untuk ke-14 kalinya.
Bersaing di pertandingan pertamanya sebagai petenis peringkat satu dunia tertua dalam sejarah, Djokovic yang berusia 36 tahun tampil dominan melawan Safiullin.
Dia memukul dengan konsistensi dari kedua sayap dan memaksa Safiullin melakukan kesalahan dengan pukulannya untuk melaju setelah satu jam 10 menit.
"Saya sangat senang. Saya pikir bahkan pada pertandingan-pertandingan yang saya kalah, saya mendapatkan break point pada pertandingan-pertandingan tersebut. Ini adalah pertandingan pertama yang sangat hebat di awal musim tanah liat," ujar Djokovic, seperti disiarkan ATP.
"Selalu ada sedikit naik turun. Tahun lalu juga, saya memulainya, saya bermain bagus di turnamen ini dan di pertandingan kedua saya kalah, jadi saya berharap dapat mempertahankan ritme ini. Saya punya satu hari latihan besok dan saya berharap bisa tampil dalam waktu beberapa hari dengan sikap dan kualitas tenis yang sama."
Unggulan teratas itu tiba di Monte Carlo belum memenangi gelar musim ini, dengan hasil terbaiknya adalah semifinal di Australian Open.
Setelah gagal melampaui perempat final dalam tujuh penampilan sebelumnya di Monte Carlo, Djokovic berharap ini adalah pekan di mana ia dapat kembali ke performa terbaiknya dan mengubah rekor tersebut.
Peraih gelar tingkat tur sebanyak 98 kali itu adalah juara Monte Carlo dua kali, berjaya pada 2013 dan 2015. Ia akan bertemu Lorenzo Musetti di babak ketiga setelah petenis Italia itu mengalahkan Arthur Fils 6-3, 7-5.
Musetti (22) mengalahkan Djokovic di Monte Carlo pada babak yang sama musim lalu.
Bersaing dalam kondisi berat usai hujan, Djokovic dengan cepat menyesuaikan diri. Dia melaju melalui empat gim pertama untuk memimpin 4-0, menutup set pembuka dalam 33 menit.
Djokovic terus memegang kendali di set kedua, lalu mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.
Berusia 37 tahun bulan depan, Djokovic melewati Roger Federer pada hari Minggu untuk menjadi petenis peringkat 1 dunia tertua dalam sejarah.
"Ini bagus, luar biasa," kata Djokovic.
"Saya bertemu (Rohan) Bopanna kemarin, yang merupakan ganda tertua No.1 dalam sejarah. Dia mengatakan kami memiliki usia gabungan 80 tahun, tapi dia berkontribusi pada 80 tahun lebih banyak daripada saya. Tapi itu menyenangkan."
"Untuk tetap mampu berkompetisi di level tertinggi dan menjadi peringkat satu dunia di usia 37 tahun bukanlah sesuatu yang sejujurnya saya impikan, rencanakan, atau pikirkan akan menjadi kenyataan. Namun semua kerja keras dan dedikasi untuk olahraga dan tubuh saya, tetap bugar adalah hasilnya," ujar Petenis Serbia itu.
"Saya mampu mempertahankan umur panjang dan memperpanjang karier selama bertahun-tahun."
Baca juga: Djokovic tak ingin berekspektasi terlalu tinggi di Monte Carlo
Baca juga: Djokovic berlatih bersama Rune di Monte Carlo
Baca juga: Djokovic jadi petenis peringkat satu dunia tertua sepanjang sejarah
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024