Jakarta (ANTARA News) – Sutradara Hanung Bramantyo sedang menuntaskan film “Soekarno” untuk bioskop tanah air namun dia juga akan mengerjakan ulang film tersebut untuk versi festival film.
Hanung mengaku dirinya melakukan pendekatan yang berbeda untuk kedua filmitu.
Pada versi untuk tayang di Tanah Air ia memotret sosokBung Karno sebagai pahlawan sedangkan “Soekarno” versi festival Hanung menyebut akan menggambarkan presiden pertama tersebut sebagai laki-laki yang memerdekakan Indonesia.
“Saya ingin film ini diapresiasi lebih luas, tidak hanyanasional,” kata Hanung saat menghadiri jumpa pers JAFF di Senayan, Jumat.
Menurut dia, sisi Bung Karno sebagai manusia lebih menarikuntuk diputar di festival daripada versi nasional.
Ia mengemukakan negara lain mungkin punya sudut pandang sendiri terhadap tokoh yang oleh orang Indonesia dinilai sebagai pahlawan.
Film untuk festival pun,tambahnya, umumnya tidak memerlukan adegan-adegan dramatis seperti yang adapada film komersil.
“Misalnya, di versi festival, tidak perlu menampilkan secaradramatis proklamasi. Cukup Soekarnoberhasil mengupayakan proklamasi, lalu ending-nya dengan teks,” jelasnya.
Dari segi gambar, Hanung mengatakan kemungkinan akan memakaigambar yang telah diambil saat syuting beberapa waktu lalu, dengan sedikitpenambahan dan pengurangan.
“Dari film, kita bisa melihat lebih luas. Bung Karnoitu bisa dipotret dari dua angle yang berbeda sekalipun pemain dan lokasi sama.”
Ia merencanakan tahun depan film “Soekarno” versi festivaldapat masuk ke festival di negara-negara yang pernah berkaitan denganIndonesia, seperti Belanda dan Jepang.
Film “Soekarno” versi nasional menurut Hanung telah memasuki tahap editing musik dan akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013