Dalam upaya untuk mengurangi dampak sampah, kami mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan lama dalam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, mengimbau warga tidak menggunakan kertas koran untuk alas Shalat Id pada Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah agar ramah lingkungan.
Hal tersebut juga berdasarkan surat edaran resmi dari Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Nomor: 660/667/427.47/2024 Perihal Pengendalian Sampah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, yang mengacu pada Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SE.5 Tahun 2024.
"Dalam upaya untuk mengurangi dampak sampah, kami mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan lama dalam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang Hertutik saat dimintai keterangan di sela kesibukannya, Selasa.
Baca juga: Akademisi serukan Green Idul Fitri, tak pakai koran saat Shalat Ied
Salah satu langkah signifikan yang dilakukan dengan mengimbau masyarakat meninggalkan tradisi menggunakan alas koran saat Shalat Id, karena akan menimbulkan sampah.
Dalam rangka mendukung pengurangan sampah, lanjut dia, masyarakat didorong untuk mengambil langkah-langkah praktis, seperti membawa peralatan shalat dari rumah dan menggunakan alas sajadah yang dapat digunakan berulang kali.
"Tidak hanya itu, menghindari membawa makanan dan minuman ke tempat shalat juga menjadi langkah penting dalam upaya mengurangi sampah," tuturnya.
Hertutik mengatakan tidak hanya sekadar imbauan, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah sampah.
Baca juga: BMKG: Wilayah Jateng selatan berpotensi hujan saat Shalat Id besok
"Dalam surat edaran tersebut, terdapat arahan bagi panitia Shalat Id untuk membentuk petugas khusus yang bertugas menjaga kebersihan tempat ibadah," katanya.
Langkah-langkah proaktif yang diambil oleh pemerintah dan masyarakat setempat tidak hanya berdampak pada pengurangan sampah secara langsung, kata dia, tetapi juga membangun kesadaran pentingnya lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
"Melalui upaya bersama itu diharapkan tradisi beribadah dapat dipertahankan sambil menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang," katanya.
Baca juga: Bey undang para mantan Gubernur Jabar halal bihal di Gedung Sate
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024