Singapura (ANTARA) - Perekonomian China memiliki prospek yang menjanjikan dan hubungan ekonomi serta perdagangan antara China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak dapat dipisahkan, dengan integrasi rantai industri bilateral akan semakin diperdalam, kata seorang eksekutif senior United Overseas Bank (UOB) China dalam sebuah wawancara dengan Xinhua baru-baru ini.
Cynthia Xin, Manajer Umum UOB China cabang Beijing menyebut China dan ASEAN memiliki filosofi pembangunan dan rantai industri yang serupa.
Xin menilai bahwa China telah membangun rantai industri yang mencakup banyak bidang, termasuk manufaktur canggih, dalam beberapa dekade terakhir. Rantai industri tersebut tengah menikmati perkembangan yang stabil dan hal ini telah memberikan keuntungan yang nyata bagi China.
Menurut Xin, kerja sama antara dua ekonomi besar ini telah berkembang dari pertukaran ekonomi dan perdagangan menjadi integrasi rantai industri.
China, sebagai mitra dagang terbesar ASEAN, dapat memperluas dan mendorong pengembangan rantai industri di seluruh ASEAN melalui skema RCEP serta perjanjian ekonomi dan perdagangan lainnya, tambahnya.
Volume investasi antara China dan ASEAN terus meningkat dengan proporsi investasi greenfield yang terus bertambah, mengindikasikan bahwa integrasi rantai industri antara kedua belah pihak akan semakin luas, tutur Xin.
"Dari pengalaman saya, saya dapat melihat bahwa para mitra bisnis dari China sangat praktis dan sederhana. Mereka lebih mempertimbangkan soal penghematan biaya dan efisiensi. Oleh karena itu, saya yakin dengan kinerja ekonomi China," ujarnya.
"Modal dan perusahaan asing akan mempertahankan minat mereka terhadap China selama negara ini terus membuka diri," imbuh Xin.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024