Sebaliknya remaja yang lebih cepat tidur tidak akan terlalu menghadapi risiko itu, kata sebuah studi.
Para peneliti Universitas California, Berkeley, menemukan remaja yang tidur lebih dari jam 11.30 malam pada hari-hari sekolah memiliki indeks prestasi akademik yang lebih rendah dibanding mereka yang lebih cepat tidur. Mereka juga rentan dari masalah emosional.
"Studi ini sangat penting untuk menambah bukti jika anak muda yang tetap terjaga hingga larut malam (night owl) berisiko lebih besar...," kata peneliti sekaligus psikolog pada Universitas California, Berkeley seperti dilansir Huffington Post.
Ia juga mengatakan, "mendorong remaja untuk segera tidur mungkin menjadi cara penting dalam menekan reisiko,".
Journal of Adolescent Health mempelajari 2.700 remaja tingkat 7 (kelas dua SMP) hingga 12 (kelas satu SMA) yang menjadi bagian dari National Longitudinal Study of Adolescent Health.
Peneliti menganalisis kebiasaan tidur dan pola sirkadian (siklus selama 24 jam di mana di dalamnya terdapat aktivitas biologis yang berulang dalam selang waktu tertentu seperti proses tidur dan bangun).
Sekitar 30 persen remaja mengaku tidur lebih dari pukul 11.30 malam pada waktu sekolah.
Ditemukan hubungan antara tidur terlambat dan kurang tidur, selain hubungan antara tidur terlambat selama masa sekolah dan prestasi yang buruk serta tekanan emosi lebih tinggi setelah enam dan delapan tahun.
"Temuan ini menekankan evaluasi dan pengawasan waktu tidur secara signifikan pada remaja dan pentingnya campur tangan sebagai usaha untuk mengurangi gangguan fungsional, dan meningkatkan hasil akademik dan emosional," tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Temuan ini menyempurnakan penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan hubungan tidur terlambat dan performa akademis yang buruk di antara remaja.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013