Seoul (ANTARA) - Korea Selatan dan Amerika Serikat telah melakukan latihan perang laut gabungan peperangan ranjau di Laut Timur untuk mengasah keterampilan dalam mencegah ancaman keamanan maritim dan memastikan navigasi yang aman di laut.
“Latihan ini dirancang untuk melatih angkatan laut Korea Selatan dan Amerika untuk mempraktikkan prosedur dan taktik dalam membuka jalur navigasi yang aman dan memperkuat kemampuan respons bersama terhadap skenario perang ranjau yang rumit,” kata Angkatan Laut Korea Selatan di Seoul, Selasa.
Latihan tahunan tersebut dimulai pada tanggal 1 April selama sembilan hari di perairan Pohang, 262 kilometer tenggara Seoul yang melibatkan sembilan kapal angkatan laut dan empat helikopter dari kedua negara.
Pada latihan perang itu, AS mengirimkan pangkalan laut ekspedisi USS Miguel Keith (ESB 5) untuk pertama kalinya yang disertai dengan dua kapal angkatan laut lainnya dan helikopter MH-53.
Kapal Miguel Keith sepanjang 240 meter dirancang untuk menyediakan pangkalan pendaratan helikopter terapung dan memberikan dukungan lain untuk operasi militer sebagai pangkalan ekspedisi laut.
Sedangkan Korea Selatan mengerahkan enam kapal, termasuk kapal pengangkut ranjau Nampo MLS-II, serta helikopter patroli maritim P-3 dan helikopter UH-60.
Latihan gabungan tersebut melakukan berbagai latihan untuk mengasah keterampilan dalam memasang, mendeteksi dan menghilangkan ranjau, memberikan dukungan logistik dan pendaratan helikopter di kapal untuk melatih kemampuan pelaut dalam melindungi pelabuhan-pelabuhan utama dan rute lalu lintas maritim dalam situasi serupa.
Sumber : Yonhap
Baca juga: Kim Jong Un pimpin latihan penerjun payung, serukan persiapan perang
Baca juga: China: Latihan perang AS-Filipina di Laut China Selatan provokatif
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024