Bersama Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad, dia menghadiri upacara peresmian gedung baru konsulat tersebut, yang berlokasi di sebelah gedung sebelumnya yang hancur akibat serangan rudal Israel beberapa hari lalu.
Amir-Abdollahian tiba di Damaskus pada Senin sore waktu setempat dalam kunjungan pertamanya ke negara itu sejak serangan Israel ke gedung Konsulat Iran pada 1 April lalu. Serangan tersebut menewaskan para pemimpin senior Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) Iran, termasuk Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan veteran yang memimpin sayap operasi luar negeri IRGC, Pasukan Quds, di Suriah dan Lebanon.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers gabungan dengan Mekdad, dia menegaskan kembali bahwa Israel akan menerima "respons yang diperlukan" atas serangannya terhadap konsulat tersebut, dan juga menyalahkan Amerika Serikat atas insiden itu.
Dalam kunjungannya ke Damaskus, Amir-Abdollahian mengadakan pertemuan dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, Mekdad, dan para pejabat Keamanan Nasional Suriah.
Berbicara dalam konferensi pers gabungan dengan Mekdad, dia menegaskan kembali Israel akan menerima "respons yang diperlukan" atas serangannya terhadap konsulat tersebut, dan juga menyalahkan Amerika Serikat atas insiden itu Selain itu, dia menegaskan, serangan Israel "tidak akan dibiarkan begitu saja."
Ketiadaan kecaman dari AS atas serangan Israel terhadap gedung Konsulat Iran di Damaskus mengindikasikan bahwa "Washington telah memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melakukan kejahatan ini," ujarnya, seraya menambahkan bahwa serangan tersebut "dilakukan dengan menggunakan jet tempur dan rudal Amerika."
Di sisi lain, Mekdad mengecam serangan Israel terhadap gedung Konsulat Iran sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan semua nilai yang menjadi dasar kemanusiaan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024