"Pak Marzuki harus bongkar itu, biar jelas sekalian identitas penerima suap," kata Martin di gedung MPR/DPR RI Jakarta, Jumat.
Martin mengungkapkan pihaknya menolak keras pembangunan gedung baru DPR dengan alasan anggaran tidak realistis yang berdasarkan rapat paripurna tercatat Rp1,8 triliun.
Mengutip pernyataan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Martin mengatakan dana yang dibutuhkan untuk membangun gedung baru DPR RI sekitar Rp700 miliar.
"Kalau dirasa perlu membuat gedung baru ya menurut saya tidak masalah, tetapi buatlah anggaran yang realistis," kata Martin.
Lebih lanjut Martin mengimbau Marzuki berkenan melaporkan dugaan suap itu kepada pihak yang berwenang.
"Laporkan sajalah, ke KPK atau ke Polisi, ke Kejaksaan, pokoknya ya harus dilaporkan dan bongkar identitasnya supaya jelas," tegas Martin.
Sebelumnya, Senin (11/11), Marzuki menyatakan bahwa dia menduga ada fraksi di DPR dan seorang anggota dewan yang menerima suap dari pegawai BUMN terkait dengan rencana pembangunan gedung baru DPR.
Pewarta: Maria Rosari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013