Beirut (ANTARA News) - Libanon Senin menerima tawaran Italia untuk mengirim 2.000 tentara ke Libanon, komitmen paling besar pada pasukan penjaga perdamaian PBB untuk menegakkan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, kata beberapa pejabat. Pemerintah Libanon memutuskan untuk menerima tawaran itu dan berjanji untuk memudahkan misi tentara tersebut bergabung dengan pasukan UNIFIL di Libanon selatan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701 untuk mengakhiri pertempuran. Israel telah mengatakan pada Italia, negara itu akan senang melihat Italia memimpin pasukan tersebut meskipun Roma belum menawarkan secara resmi untuk memimpinnya. Italia mengatakan, Senin, siap untuk melakukannya jika mitra Eropanya ikutserta dalam operasi itu. PBB berjanji untuk menggerakkan 3.500 tentara tambahan ke Libanon selatan pada 2 September, tapi telah menerima beberapa tawaran jelas bantuan untuk membangun pasukan itu untuk disahkan, yang berkekuatan 15.000 tentara dari 2.000 yang ada sekarang. Pemerintah Italia telah setuju untuk mengirim sebanyak 3.000 tentara, yang membuat negara itu sebagai penyumbang terbesar sejauh ini pada pasukan yang diperluas itu. Sebagai perbandingan, Perancis telah mengurangi komitmennya menjadi 200 tentara untuk sekarang ini karena mengkhawatirkan mengenai rantai komando. Turki mungkin akan menjadi salah satu penyumbang besar, tapi seperti Italia, Spanyol dan negara lainnya menunggu aturan jelas perjanjian oleh PBB, lapor Reuters.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006