Kondisi ini didukung dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang terus membaik

Makassar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mencatat pertumbuhan aset perbankan di Sulsel sekitar 10 persen per Februari 2024 dengan total aset mencapai Rp190,95 triliun.

"Kondisi ini didukung dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Sulsel yang terus membaik, sehingga mendukung stabilitas sektor jasa keuangan wilayah Sulampua," kata Kepala OJK Sulselbar Darwisman dalam keterangan persnya di Makassar, Senin.

Dia mengatakan total aset perbankan yang mencapai Rp190,95 triliun itu terdiri atas aset Bank Umum Rp187,30 triliun dan aset BPR sebesar Rp3,65 triliun.

Kepala OJK Sulselbar Darwisman juga mengatakan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,42 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp127,19 triliun.

Untuk kredit yang disalurkan, lanjut Darwisman, tumbuh sebesar 12,34 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp158,08 triliun.

Baca juga: OJK menargetkan penyaluran KUR di Sulsel Rp15 triliun

Baca juga: OJK lansir sektor jasa keuangan di Sulsel tetap terjaga

Sementara itu kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 124,29 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di posisi 3,08 persen.

Khusus untuk perbankan syariah, jelas Darwisman, turut menunjukkan pertumbuhan yang positif pada posisi Februari 2024 (yoy). Hal tersebut tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 13,54 persen yoy menjadi Rp14,20 triliun.

Adapun rinciannya, penghimpunan DPK yang tumbuh 19,01 persen menjadi Rp10,25 triliun, dan penyaluran pembiayaan yang tumbuh dobel digit sebesar 14,97 persen yoy menjadi Rp12,14 triliun.

Dari sisi intermediasi, perbankan Syariah juga berada pada posisi 118,47 persen dengan tingkat NPF pada tingkat 2,55 persen.

Baca juga: OJK mencatat industri jasa keuangan Sulsel tumbuh 10 persen

Baca juga: OJK targetkan penyaluran KUR Rp15 triliun di Sulsel

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024