Jakarta (ANTARA News) - Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan apapun putusan yang ada di dalam sebuah pengadilan harus dihormati meskipun tidak menyenangkan.

"Putusan pengadilan betapapun tidak menyenangkan harus lah tetap dihormati. Kita harus mendewasakan diri," kata Yusril melalui akun jejaring sosial "twitter" @Yusrilihza_Mhd, yang dikutip dari Jakarta, Kamis.

Pernyataan Yusril menyikapi tindakan rusuh yang terjadi di ruang sidang pleno Gedung MK, Jakarta, Kamis. Tindakan rusuh itu dilakukan oleh massa yang diduga merupakan salah satu pendukung kepala daerah.

Yusril yang mempersilahkan pernyataannya dikutip media, mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Tindakan rusuh yang diduga terjadi akibat ketidakpuasan salah satu pihak atas putusan MK dalam sengketa Pilkada Provinsi Maluku itu menurut dia, tidak perlu terjadi.

"Sepanjang hidup saya, saya pun sering tidak puas dengan putusan pengadilan. Namun saya selalu menahan diri, dan juga menahan teman-teman, klien dan pendukung agar jangan buat masalah di pengadilan," kata Yusril.

Dia menekankan meskipun kecewa dengan pertimbangan hukum majelis dan putusannya, maka seharusnya seluruh pihak berperkara tetap diam dan tidak mengeluarkan kata apapun ketika Ketua Majelis membacakan putusan.

"Kami juga tetap berdiri ketika majelis meninggalkan sidang, walau tak puas dengan putusannya," ujar dia.

Yusril berharap apa yang terjadi di MK pada siang hari ini hendaknya menjadi pelajaran bagi seluruh pihak agar menghormati proses hukum.

"Sehingga kita tetap dapat menyebut diri kita sebagai bangsa yang beradab dan menjunjung tinggi prinsip negara hukum," kata dia.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013