"All Whites diungguli, kalah kelas," demikian judul halaman utama laman berita terbesar negeri itu stuff.co.nz, seraya menyebutkan tuan rumah meluluhlantakkan tim asuhan Ricki Herbert tersebut di Stadion Azteca yang berkapasitas 105.000 penonton.
Sam Worthington, koresponden Fairfax Media, menyebut kekalahan 1-5 dari tim peringkat 24 dunia di ketinggaan 2.300 meter di atas permukaan laut tersebut tak hanya tak diperkirakan, namun juga menyakitkan.
Sementara The New Zealand Herald menyebut tim tamu Selandia Baru mulanya memang bermain bagus untuk memaksakan seri menjelang leg kedua di Wellington 20 November nanti, namun terlalu mudah kehilangan bola.
"Sementara ini mungkin bisa disebut sebagai Pembantaian di Azteca," tulis koran itu.
Mantan mantan kapten All Whites Steve Sumner mengungkapkan tak akan lagi terulang perayaan meriah tahun 2009 ketika All Whites menyisihkan Bahrain guna mencapai putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
"Kekalahan 1-5 terlalu jauh dibalikkan, itu mimpin yang mustahil. Saya kira sekarang hal itu agak terlalu jauh," katanya seperti dikutip AFP.
Pertandingan laga kedua di Wellington nanti diperkirakan menjadi laga terakhir Herbert.
"Herbert akan menggelarkan strategi bermain menyerang dan berusaha meraih kembali dukungan Wellington," kata kolumnis sepakbola New Zealand Herald, Steven Holloway.
Dua gol Meksiko masing-masing dicetak Paul Aguilar, Raul Jimenez dan Rafael Marquez, sedangkan dua gol lainnya dilesakkan Oribe Peralta.
Chris James lalu menciptakan gol penghibur untuk Selandia Baru.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013