New York City (ANTARA News) - Sebuah gedung pencakar langit yang dibangun di bekas kawasan World Trade Center (WTC) New York, yang pencakar langit kembarnya ambruk dalam serangan teror 9/11, diresmikan pada Rabu (13/11).
Four World Trade Center adalah gedung perkantoran pertama yang dibuka kembali di areal seluas 64,750 meter persegi yang sekarang dikenal sebagai Ground Zero, tempat sekitar 2.700 orang kehilangan nyawa dalam serangan tersebut.
Wali Kota New York Michael Bloomberg dan arsitek Jepang Fumihiko Maki ambil bagian dalam acara peresmian gedung tersebut di Lower Manhattan, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.
Bangunan baru itu menggantikan South Tower di bekas WTC.
Menara baru itu memiliki 72 lantai, menjulang setinggi 297,7 meter dengan jendela-jendela kaca, demikian keterangan laman WTC tentang gedung yang mulai dibangun tahun 2008 itu.
"Rancangan 4 WTC memiliki dua elemen dasar -- menara minimalis yang selaras, tenang tapi bermartabat serta sebuah 'podium' yang menjadi katalis untuk mengaktifkan lingkungan sekitar sebagai bagian dari revitaliasi lower Mahattan," kata Maki.
Sepertiga dari kantor-kantor di gedung itu akan ditempati oleh otoritas pelabuhan New York dan New Jersey.
Menara yang spektakuler di kompleks baru itu adalah One WTC --yang sering disebut sebagai Freedom Tower-- yang memiliki 104 lantai dan pada Selasa (12/11) dinyatakan sebagai pencakar langit tertinggi setelah selesai dibangun.
Menara itu rencananya diresmikan tahun depan.
Setelah selesai, kompleks WTC baru akan memiliki lima pencakar langit termasuk museum dan gedung kenangan serangan 9/11, pusat angkutan umum dan lapangan seluas 550.000 meter persegi untuk tempat niaga dan artistik.
Pada 11 September 2001, dua pesawat dibajak oleh kelompok militan yang menabrakkan kendaraanitu ke menara kembar dan membuat kedua bangunan ambruk, merenggut banyak jiwa dan merusak bangunan di sekitarnya.
WTC juga menjadi sasaran serangan pada 26 Februari 1993, ketika bom meledak di tempat parkir bawah tanah yang menyebabkan enam orang meninggal dunia dan melukai lebih dari seribu orang lainnya.
(Uu.M007)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013