"Semua sudah dilakukan, tetapi kasus baru masih terus muncul. Yang bisa kita lakukan selanjutnya adalah membuat masyarakat waspada dan dalam hal ini penyebaran informasi menjadi faktor kunci karena itu akan diintensifkan," kata Sekjen Komnas Pengenda
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menggandeng pihak swasta untuk berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikan upaya pencegahan dan penanggulangan infeksi virus flu burung (Avian Influenza/AI) di Tanah Air. "Ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, harus menjadi gerakan bersama. Karena itu kita mengimbau pihak swasta untuk berpartisipasi," kata Sekretaris Jendral Komisi Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza, Bayu Krishnamurti. di Jakarta, Senin. Menurut dia, kalangan swasta bisa menjadi co-sponsor dalam menyebarkan berbagai informasi tentang cara pencegahan dan penanggulangan penyakit mematikan yang ditularkan oleh unggas itu. "Kita punya masternya, nantinya mereka bisa membiayai kegiatan sosialisasi, mencantumkan informasi tentang itu di poster atau menggunakan sistem distribusi mereka untuk menyebarkan informasi," katanya. Lebih lanjut dia menjelaskan, langkah itu ditempuh dalam rangka mengintensifkan sosialisasi upaya pencegahan dan penanggulangan infeksi virus flu burung kepada masyarakat untuk meminimalkan dampak infeksi virus influenza tipe A subtipe H5N1 itu. Menurut dia, hal itu dilakukan karena kasus flu burung baru pada manusia dan unggas masih terus bermunculan meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya pengendalian penyebaran virus sesuai standar prosedur yang direkomendasikan para ahli. "Semua sudah dilakukan, tetapi kasus baru masih terus muncul. Yang bisa kita lakukan selanjutnya adalah membuat masyarakat waspada dan dalam hal ini penyebaran informasi menjadi faktor kunci karena itu akan diintensifkan," katanya. Ke depan, sambungnya, pemerintah akan menerapkan tiga model sosialisasi pencegahan dan penanggulangan infeksi virus flu burung, yakni model sosialisasi untuk daerah yang sudah terkena, daerah yang rentan terkena dan model sosialisasi untuk kelompok khusus. Ia mengatakan program sosialisasi untuk daerah yang sudah terkena dampak akan difokuskan pada penyebaran informasi tentang respon tanggap darurat dan tindakan yang harus dilakukan supaya terhindar dari penularan virus. "Untuk daerah rentan akan difokuskan untuk hal-hal yang sifatnya tanggap dan untuk kelompok khusus seperti ibu rumah tangga dan anak usia sekolah juga ada desain khusus sesuai dengan kondisi mereka agar penyebaran informasi berjalan efektif," katanya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pemerintah juga menyiapkan iklan layanan masyarakat berbahasa lokal di daerah infeksi baru seperti Garut.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006