Seoul (ANTARA) - Jumlah pemilih dalam pemungutan suara awal untuk pemilihan parlemen di Korea Selatan (Korsel) mencapai rekor tertinggi yakni 31,28 persen, tunjuk data pengawas pemilu negara itu pada Sabtu (6/4).

Dari 44.280.011 pemilih yang memenuhi syarat, 13.849.043 di antaranya memberikan suara di 3.565 tempat pemungutan suara di seluruh negara itu selama dua hari, menurut Komisi Pemilihan Umum Nasional (National Election Commission/NEC) Korsel.

Angka tersebut lebih tinggi dari 26,69 persen yang terhitung pada pemilu parlemen 2020 dan menandai jumlah pemilih tertinggi dalam pemilu parlemen sejak pemungutan suara awal pertama kali diadopsi pada pemilu lokal 2014 untuk pemilu nasional.

Pemilu parlemen yang akan datang dijadwalkan pada 10 April.

Jumlah pemilih luar negeri, yang berlangsung selama enam hari hingga Senin (1/4) di antara para pemilih domestik yang tinggal di luar Korsel, mencapai angka tertinggi baru yaitu 62,8 persen. Pemungutan suara di luar negeri diperkenalkan pada 2012.

Menurut survei Gallup Korea yang ditugaskan oleh NEC, 78,9 persen menjawab bahwa mereka akan "tanpa ragu" mendatangi tempat pemungutan suara.

Angka tersebut hampir tidak berubah dibandingkan dengan 79,0 persen pada pemilu parlemen empat tahun lalu.

Hasil itu didasarkan pada jajak pendapat terhadap 1.511 pemilih yang dilakukan pada Minggu (31/3) dan Senin. Jajak pendapat tersebut memiliki ambang batas kesalahan (margin of error) plus dan minus 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.


Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024