Tonggak ini merupakan hasil dari peningkatan kebijakan produksi dan administrasi, seperti peningkatan standar ekonomi bahan bakar, yang mengurangi konsumsi minyak, pengurangan polusi karbon dan pemangkasan tagihan konsumen."
Washington (ANTARA News) - Produksi minyak Amerika Serikat melampaui impor minyak untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade pada Oktober, pemerintah mengatakan pada Rabu.
Dibantu terutama oleh produksi dari penyulingan baru cadangan berbasis serpih (shale), produksi minyak dalam negeri mencapai 7,7 juta barel per hari pada bulan lalu, tertinggi dalam 24 tahun, lapor AFP.
Impor minyak, yang lama dilihat sebagai sebuah kelemahan strategis dan ekonomis bagi Amerika, tenggelam jauh di bawah angka itu ke tingkat terendah 17-tahun, menurut Badan Informasi Energi (EIA).
Terakhir kali produksi minyak AS melampaui impor minyaknya adalah pada Februari 1995, ketika permintaan domestik melonjak sementara produksi terus perlahan-lahan menurun, kata EIA .
Terjadinya rekah hidrolik atau "fracking", telah memungkinkan pengebor untuk membuka cadangan dalam strata serpih (shale) yang sulit dieksploitasi dan membawa kenaikan pesat dalam produksi minyak dan gas alam.
Pergeseran ini telah mengambil ketergantungan AS terhadap impor minyak menjadi kurang dari 40 persen dari konsumsi dalam negeri, dibandingkan dengan lebih dari 60 persen di puncak ketergantungan impor pada 2005.
EIA memperkiraan impor akan terus menurun menjadi hanya 28 persen dari konsumsi pada 2014, tingkat terendah sejak 1985.
Gedung Putih menandakan pergeseran itu sebagai keberhasilan kebijakan energi dan konservasinya.
"Tonggak ini merupakan hasil dari peningkatan kebijakan produksi dan administrasi, seperti peningkatan standar ekonomi bahan bakar, yang mengurangi konsumsi minyak, pengurangan polusi karbon dan pemangkasan tagihan konsumen," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013