Presiden (Mesir) Adly Mansour akan menerima kunjungan Menhan dan Menlu Rusia pada Kamis (14/11),"
Kairo (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu bersama Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov pada Rabu memulai kunjungan resmi ke Mesir untuk memperkuat kerja sama bilateral.
"Presiden (Mesir) Adly Mansour akan menerima kunjungan Menhan dan Menlu Rusia pada Kamis (14/11)," kata siaran pers Istana Presiden Mesir yang diterima ANTARA Kairo pada Rabu malam (Kamis dini hari WIB).
Dalam lawatan dua hari itu, selain Presiden Mansour, kedua pejabat penting Rusia juga bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fatah Al Sisi dan Menlu Mesir Nabil Fahmi.
Ini merupakan pejabat tinggi Rusia pertama yang berkunjung ke Mesir sejak Presiden Moursi digulingkan dalam kudeta militer pada 3 Juli silam.
Para pengamat menggambarkan lawatan kedua petinggi Rusia itu sebagai kunjungan bersejarah untuk menjalin kerja sama strategis setelah Amerika Serikat pada bulan lalu menunda pengiriman sistem persenjataan kepada Mesir.
Selain peralatan militer, Washington juga menangguhkan pencairan dana senilai 260 juta dolar AS kepada militer Mesir.
Sebelumnya, Menlu AS John Kerry pada awal bulan ini berkunjung ke Mesir untuk upaya memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Dalam kunjungan singkat itu, Menlu Kerry mendesak Mesir untuk mengakhiri keadaan darurat dan jam malam yang diberlakukan sejak pertengahan Agustus silam.
Masa pemberlakukan keadaan darurat itu akan berakhir pada Kamis (14/11).
Lawatan Kerry ke Mesir tersebut dilakukan hanya sehari menjelang pengadilan perdana terhadap mantan Presiden Mesir Mohamed Moursi pada 4 September lalu.
Menlu Mesir Nabil Fahmi membantah lawatan Kerry itu terkait dengan pengadilan Moursi dan para petinggi Ikhwanul Muslimin atas dakwaan pembunuhan terhadap demonstran di Istana Al Ettihadiyah pada Desember tahun lalu.
(M043/M014)
Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013