Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China menyiratkan bahwa "komite keamanan nasional" yang baru dibentuk akan fokus pada masalah dalam negeri, dengan mengatakan bahwa pembentukan komite tersebut akan membuat cemas kaum ekstremis, separatis, dan lainnya yang ingin mengancam negara.
Penjelasan mengenai bagaimana dan kapan komite tersebut akan bekerja belum dijelaskan dalam komunike pemerintah yang dibuat Selasa di akhir pertemuan Partai Komunis yang berkuasa untuk memetakan reformasi politik dan ekonomi.
"Tujuan keputusan China untuk membentuk komite keamanan nasional adalah untuk menyempurnakan sistem keamanan dan strategi negara, untuk menjamin keamanan negara. Di luar itu saya tidak punya informasi lebih banyak untuk anda," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qin Gang, Rabu.
Ditanya mengenai apakah komite tersebut dibentuk sebagai tanggapan atas langkah Jepang sebelumnya yang juga membentuk dewan keamanannya sendiri, Qin mengabaikannya dengan pernyataan yang menyiratkan bahwa komite akan memiliki lebih banyak peran di dalam negeri.
"Tak ada keraguan, dengan pembentukan komite keamanan negara, teroris akan cemas, separatis akan cemas, ekstremis akan cemas. Pendek kata, semua yang mengancam dan merusak keamanan China akan cemas," katanya. "Apa kamu ingin menyamakan Jepang dengan mereka juga?"
Hubungan antara China dan Jepang terus merosot akibat konflik mengenai klaim kepemilikan kepulauan tak berpenghuni di Laut Timur China.
China mengatakan juga menghadapi ancaman di dalam negeri, termasuk kerusuhan di dua wilayah yang dipadati etnis minoritas yang tidak menyukai pemerintahan China - Tibet dan Xinjiang.
China menuding kelompok ekstremis Islam yang bertanggung jawab atas insiden kekerasan di Xinjiang, meski kelompok HAM dan para pakar menyangsikan keberadaan kelompok ekstremis itu.
Menurut pengamat, ide pembentukan komite tersebut berasal dari adanya Dewan Keamanan Nasional AS dan komite akan berkoordinasi dengan berbagai institusi keamanan China yang sekarang dipisah antara kepolisian, militer, intelijen dan diplomatik.
Komite tersebut juga bisa memfokuskan pada ancaman potensial di luar negeri seperti masalah Korea Utara dan Laut China Selatan.
"Pembentukan organisasi ini demi kepentingan kecepatan dan efisiensi dalam pembuatan keputusan untuk keamanan nasional," kata Mayjen Luo Yuan, salah satu tokoh militer yang sering bersuara keras kepada People Daily, demikian Reuters.
(S022)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013