Seharusnya pendampingan bagi anggota maupun koperasi itu sendiri dilakukan terus menerus, bukan hanya sesaat, terutama pendampingan yang berkaitan dengan SDM pengelola koperasi,"
Malang (ANTARA News) - Program pendampingan bagi anggota koperasi di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, hingga saat ini masih belum maksimal, karena dilakukan sesaat saja, kata Ketua Pusat Koperasi Wanita Jawa Timur Sri Untari.

"Seharusnya pendampingan bagi anggota maupun koperasi itu sendiri dilakukan terus menerus, bukan hanya sesaat, terutama pendampingan yang berkaitan dengan SDM pengelola koperasi," tegas Untari di Malang, Rabu.

Minimnya pendampingan dari instansi terkait kepada anggota koperasi itu, kata Untari yang juga anggota DPRD Kota Malang itu, mengakibatkan banyak koperasi yang menjadi tidak sehat, bahkan mati.

Matinya sejumlah koperasi, termasuk yang ada di Kota Malang, kata Untari, karena pengetahuan pengurus mengenai manajemen koperasi sangat minim, sehingga koperasi tersebut tidak bisa berkembang, bahkan mati.

Ia mengakui selama ini bantuan modal dari pemerintah maupun lembaga-lembaga lain sudah sering diterima, namun yang dibutuhkan para pengurus maupun anggota koperasi ini adalah pendampingan dan bimbingan yang berkaitan dengan manajerial koperasi.

Menurut politisi dari PDIP tersebut, pendampingan dari instansi terkait itu harus dilakukan terus menerus, sebab koperasi tidak bisa dilepas begitu saja, apalagi dibiarkan berjalan dan berkembang sendiri. Pendampingan dari pemerintah tersebut, lanjutnya, sekaligus sebagai evaluasi dan pertanggungjawaban setiap bulan agar progresnya jelas.

Untari mengakui sebenarnya pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Pemkot Malang mengenai pendampingan koperasi tersebut, namun program pendampingan itu masih belum maksimal.

"Banyak hal yang menjadi kendala dalam memajukan dan pengembangkan koperasi. Kalaupun ada petugas dari Dinas Koperasi yang melakukan pendampingan, terkadang masih belum berkompeten, sehingga menjadi tidak maksimal," katanya, tandasnya.

Menyinggung keberadaan Koperasi Wanita Jawa Timur (Puskowanjati), Untari mengatakan anggotanya sudah mencapai 3.506 orang dan tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. "Untuk pendampingan bagi anggota, kami sudah menurunkan 400 pendamping yang bertugas memberikan bimbingan pada koperasi wanita di Jatim," ucapnya.

Koperasi di Kota Malang yang berkembang pesat dan memiliki jumlah anggota lebih dari 5.000 orang adalah Koperasi Wanita Setia Budi Wanita (Kopwan SBW). Aset koperasi tersebut sudah mencapai puluhan miliar rupiah.

Kondisi itu bertolak belakang dengan keberadaan ratusan koperasi di daerah itu yang "mati suri" karena sistem manajerialnya tidak berjalan dengan baik, bahkan alamat koperasi itu pun hanya tinggal papan nama, meski secara tertulis badan hukumnya masih tetap ada. (E009/B012)

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013