Dua wilayah kecamatan yang terdampak banjir bandang yaitu Kecamatan Candung dan Sungai Pua
Padang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan masyarakat di wilayah itu untuk tetap siaga mengantisipasi ancaman banjir lahar dingin.
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap siaga menyikapi potensi hujan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Sabtu.
Baca juga: Antisipasi banjir lahar dingin susulan, Pemprov Sumbar keruk sungai
Imbauan tersebut disampaikan BNPB mengingat wilayah Provinsi Sumatera Barat masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas tinggi, yang disertai petir dan angin kencang. Sementara, khusus beberapa wilayah di Kabupaten Agam diprediksi terjadi hujan ringan hingga petir pada Minggu (7/4).
Abdul mengatakan, menyikapi potensi hujan serta mengantisipasi bahaya banjir lahar dingin seperti yang terjadi pada Jumat sore (5/4) di Kabupaten Agam, masyarakat diminta selalu siap siaga. Misalnya terus memantau potensi hujan, bergotong royong membersihkan saluran air bebas dari sampah hingga bersiap mengevakuasi diri secara mandiri apabila terjadi kemungkinan terburuk.
Terkait bencana lahar dingin yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Agam, BNPB mencatat puluhan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah wali jorong atau kepala dusun dan rumah kerabat terdekat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama unsur terkait juga telah mengerahkan alat berat untuk mengurai, dan membersihkan material akibat bencana lahar dingin, khususnya di sepanjang bantaran sungai.
Baca juga: Pemkab Agam turunkan tim alat berat bersihkan material lahar dingin
"Dua wilayah kecamatan yang terdampak banjir bandang yaitu Kecamatan Candung dan Sungai Pua," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengimbau warga untuk menjauhi lokasi yang berada di sekitar aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
"Pada saat turun hujan air mengisi aliran sungai dan bercampur dengan endapan. Material vulkanik tersebut menghasilkan lahar yang akan mengalir ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah," kata dia.
Berdasarkan rekaman seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Bukittinggi saat sebelum kejadian banjir lahar dingin, terekam getaran atau tremor yang berasal dari hujan lebat yang turun di sekitar puncak.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024