McDonald's menghadapi seruan boikot sejak Alonyal membagikan ribuan porsi makanan gratis kepada pasukan Israel, menyusul gelombang serangan yang menewaskan lebih dari 33.000 orang Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza.
Dalam pernyataannya, McDonald's mengatakan Alonyal mempekerjakan 5.000 orang di seluruh Israel, yang semuanya akan dipertahankan setelah pihaknya selesai bertransaksi dalam beberapa bulan mendatang.
“Setelah transaksi selesai, McDonald’s Corporation akan mengendalikan restoran dan operasional Alonyal Limited, dan karyawannya akan tetap dipertahankan dengan persyaratan yang setara," ujar Jo Sempels, Presiden International Developmental Licensed Markets di McDonald’s Corporation, dalam keterangan persnya.
Sempels mengatakan McDonald’s tetap berkomitmen pada pasar Israel, dan memastikan pengalaman positif bagi karyawan dan pelanggan di masa depan.
Waralaba McDonald's banyak dimiliki dan dioperasikan secara lokal. CEO perusahaan itu, Chris Kempczinski, sebelumnya mengatakan bahwa konflik di Gaza merugikan bisnis mereka.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Protes anti-Israel, pria Inggris lemparkan tikus ke gerai McDonald's
Baca juga: Sejumlah waralaba McDonald’s di Timur Tengah dukung Palestina
Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024