Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan banjir merendam sebanyak 606 rumah di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi BNPB, banjir setinggi 15 hingga 100 sentimeter itu merendam wilayah Desa Leawai, Waeasi, Marasahua, Sariputih, Kobimukti, di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi.
Banjir terjadi pukul 17.00 WIB setelah dipicu hujan dengan intensitas lebat serta kurang memadainya sistem drainase, sehingga ruas jalan raya dan pemukiman warga terendam pada Selasa (2/4).
Dilaporkan sebanyak 606 keluarga terdampak banjir, namun tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.
Baca juga: BNPB: Kerusakan jembatan Wai Tonetana akibat banjir Maluku tertangani
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah melakukan pendataan dan membantu warga bergotong-royong membersihkan material sedimen banjir dan saluran drainase. Kondisi terkini, banjir berangsur surut.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah Kabupaten Maluku, Sabtu (6/4), kondisi cuaca pada siang hari berawan, sedangkan saat sore dan malam terjadi hujan disertai petir.
Sementara itu pada Minggu (7/4) diperkirakan kondisi cuaca pagi hingga siang berawan, namun terjadi hujan disertai petir saat sore hingga malam.
BNPB mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah dan masyarakat agar tetap waspada karena perkiraan musim hujan masih terus berlangsung. Jika terjadi hujan lebat dengan durasi lebih dari satu jam, masyarakat di daerah sepanjang aliran sungai atau daerah dengan lereng curam agar berinisiatif untuk evakuasi mandiri.
Baca juga: Bencana banjir rusak infrastruktur dan rumah warga di Haruku
Baca juga: 132 rumah warga di Maluku Tengah terendam banjir
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024