Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) agar segera melaksanakan pembangunan sodetan Sungai Ciliwung hingga Kanal Banjir Timur (KBT).
"Sodetan itu harus segera dibuat sebagai salah satu langkah antisipasi banjir di ibukota, dengan begitu aliran air bisa langsung dialihkan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut Basuki, satu-satunya cara untuk mengalirkan banjir kiriman dari Bogor adalah dengan membangun sodetan yang menghubungkan Sungai Ciliwung dengan KBT.
Selain membangun sodetan, lanjut dia, langkah lain yang harus dilakukan untuk mengantisipasi banjir, yakni membeli lahan untuk selanjutnya dibuat danau sebagai daerah serapan air di daerah hulu.
"Daerah serapan itu terletak di daerah hulu. Jadi rencananya, kita mau beli lahan di daerah Depok, Jawa Barat. Diharapkan, daerah serapan itu bisa membantu mengurangi banjir," ujar Basuki.
Sodetan tersebut didesain untuk mampu memotong puncak debit air Ciliwung menuju KBT sebesar 60 meter kubik air per detik. Sebanyak empat pipa berdiameter masing-masing 2,5 meter akan digunakan sebagai sodetan.
Dalam pengerjaan sodetan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan pembebasan lahan, yaitu di sekitar kawasan Cipinang.
Rencananya, Kementerian PU mulai mengerjakan sodetan tersebut pada akhir 2013 dan ditargetkan rampung dalam waktu dua tahun. Pembangunan sodetan sepanjang 1,59 kilometer dari Kali Ciliwung hingga Kali Cipinang itu merupakan proyek senilai Rp654 miliar.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013