Batusangkar (ANTARA) -
Sebanyak lima nagari (desa) di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat diterjang banjir lahar hujan Gunung Marapi pada Jumat (5/4) sore hingga malam.

"Banjir lahar dingin dipicu terjadinya hujan dengan intensitas tinggi di sekitaran puncak gunung api Marapi sehingga menciptakan aliran besar ke sungai-sungai yang berhulu di gunung tersebut," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar dr Ermon Revlin di Batusangkar, Sabtu.

Sebanyak lima nagari itu, yakni Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto, Nagari Sabu, Kecamatan Batipuh, Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Lima Kaum, dan Nagari Sungai Tarab, Kecamatan Sungai Tarab.
Dia mengatakan banjir lahar hujan di Nagari Aia Angek mengakibatkan jalan negara penghubung Bukittinggi-Padang tidak bisa dilewati kendaraan selama beberapa jam, sejak Jumat (5/4) sore hingga malam.

Baca juga: Gubernur Sumbar minta semua bersinergi merespons banjir lahar hujan

Aliran banjir lahar hujan juga mengakibatkan kerusakan tanggul dan badan jalan di sejumlah lokasi.

Di nagari lain, seperti di Kecamatan Lima Kaum, banjir lahar hujan menghanyutkan material, seperti potongan kayu dan batu, serta merusak lahan pertanian warga.

"Kami mengimbau kepada masyarakat tetap berhati-hati mengingat intensitas hujan saat ini di Sumatera Barat masih tinggi," kata dia.

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengingatkan masyarakat selalu berhati-hati, terutama mereka yang berdomisili di dekat sungai yang airnya berhulu di Gunung Marapi.

"Saya tidak bosan-bosannya mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati. Mohon doa dari seluruh masyarakat agar bencana ini cepat berlalu," ujar dia.

Dia mengatakan pemerintah daerah selalu siap siaga menghadapi segala kemungkinan akibat banjir lahar hujan tersebut.

Baca juga: BPBD Sleman ajukan perpanjang status siaga bencana hingga akhir Mei
Baca juga: Hujan di puncak Gunung Lewotobi, PVMBG: Waspada banjir lahar dingin

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024