Kami punya mimpi ini sejak dari jaman Pak Ali Sadikin, dulu juga dikumpulkan konsorsium seperti ini untuk kemudian melobi pemerintah tapi pelaksanaannya kurang tepat jadi tidak berjalan, akhirnya saya menghadap Jokowi dan mengajukan konsorsium baru,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Pembangunan Kota Tua Jakarta hari ini diluncurkan bersamaan dengan Kelompok Pelestarian Kota Tua Jakarta.
Kedua entitas tersebut nantinya akan berfungsi mengembangkan Kota Tua Jakarta dengan melakukan revitalisasi.
Sebagai ketua wali amanah PT Pembangunan Kota Tua Jakarta adalah Presiden Direktur PT Jababeka, SD Darmono.
"Kami punya mimpi ini sejak dari jaman Pak Ali Sadikin, dulu juga dikumpulkan konsorsium seperti ini untuk kemudian melobi pemerintah tapi pelaksanaannya kurang tepat jadi tidak berjalan, akhirnya saya menghadap Jokowi dan mengajukan konsorsium baru," kata SD Darmono dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Anggota dari "Board of Trustee" pimpinan SD Darmono itu antara lain adalah para pimpinan di PT Agung Podomoro Group, PT Ciputra Surya Tbk, PT Agung Sedayu Group, PT Intiland, PT Plaza Indonesia Realty Tbk dan lain lain.
Sementara ketua dewan penasihat Goenawan Mohamad mengatakan pihaknya akan bertugas menjadi moderator bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat.
"Itu dilakukan agar revitalisasi bisa rampak, tidak ke sana-sini dan tidak bertabrakan. Revitalisasi Kota Tua bukan hanya mengenai bangunan tapi juga kegiatan-kegiatan seni dan budaya makanya nanti di sana akan pagelaran secara kontinyu untuk menghidupkan Kota Tua," kata Goenawan.
Program revitalisasi Kota Tua yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dan konsorsium BUMN dan pihak swasta melibatkan para pakar antara lain Sofyan Djalil sebagai penasihat bidang hubungan kelembagaan Sofyan Djalil, penasihat bidang seni rupa dan museum Oei Hong Djien, penasihat bidang arsitektur dan heritage Han Awal, dan lain-lain.
Dalam jangka waktu enam bulan, target dari konsorsium tersebut adalah merevitalisasi Museum Fatahillah, selesai melaksanakan re-adaptive usage dari Kantor Pos Fatahillah untuk dijadikan visitor center dan Jakarta Museum of Contemporary Art serta mengadakan Fiesta Kota Tua di fatahillah Square berupa public performance, food festival, dan pesta rakyat.
Proyek yang menggunakan dana abadi sekitar Rp72 triliun itu akan merevitalisasi dua kawasan Kota Tua yang meliputi area seluas 384 hektar di Sunda Kelapa-Pinangsia dan 134 hektar di dalam tembok museum Kota Tua.
Sebelumnya, arsitek dari Insitut Teknologi Bandung yang merancang revitalisasi Kota Tua Woerjantari Soedarsono menargetkan revitalisasi kawasan Kota Tua bisa selesai dari dua hingga 20 tahun yang akan datang.
Woerjanti mengingatkan revitalisasi bukan soal fisik saja tapi juga pola hidup masyarakat yang tinggal di kawasan itu, oleh sebab itu, adaptasi masyarakat di kawasan itulah yang memerlukan waktu lama.
I027
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013