Kita banyak mendirikan museum, tapi tidak berpikir dari segi keuangannya."
Jakarta (ANTARA News) - Budayawan Goenawan Mohamad (GM) menilai, revitalisasi Kota Tua bukan hanya menyelamatkan bangunan kolonial, namun sekaligus menghargai sejarah bangsa.
"Ini bagian dari sejarah kita, di balik gedung-gedung bikinan kolonial itu ada tenaga-tenaga manusia Indonesia yang membangunnya," kata Ketua Dewan Penasihat Proyek Revitalisasi Kota Tua itu dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Pendiri majalah berita mingguan Tempo tersebut menyatakan, pentingnya merevitalisasi kawasan Kota Tua, adalah mendorong masyarakat lebih mencintai budaya.
"Nanti kita akan mengadakan kegiatan budaya, fiesta Kota Tua, pameran kesenian, tidak hanya sekali tapi kontinyu agar Kota Tua bergairah lagi," katanya.
Serangkaian kegiatan itu, menurut dia, termasuk salah satu strategi menghidupkan lagi sejumlah museum di sekitar kawasan Kota Tua.
"Kita banyak mendirikan museum, tapi tidak berpikir dari segi keuangannya. Ahli museum kita sedikit, sementara koleksi di Kota Tua itu paling besar di dunia," katanya.
GM berharap, revitalisasi Kota Tua bisa menjadi ajang edukasi budaya dan arsitektur, selain semangat itu menular ke masyarakat di daerah lain.
"Siapa tahu ini jadi sumber restorasi daerah-daerah lain yang juga punya kota tua, seperti Surabaya dan Semarang. Ini harapan saya, bisa jadi stimulus untuk semua pihak demi kebaikan republik," demikian Goenawan Mohamad.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013