Jordania akan sangat termotivasi untuk bermain melawan kami, sebagaimana tim-tim yang kami temui di Piala Dunia dan Piala Amerika,".

Amman (ANTARA News) - Bintang Uruguay dan Liverpool Luis Suarez memperingatkan rekan-rekannya di tim nasional untuk menepikan rasa puas ketika mereka berhadapan dengan Jordania di "playoff" Piala Dunia mereka di Amman pada Rabu.

Suarez - yang sedang berada dalam penampilan gemilang untuk Liverpool dengan koleksi delapan gol di Liga Utama Inggris musim ini - terbang dengan jet pribadi menuju Amman untuk memainkan pertandingan "playoff" pertama, telah menangkap besarnya imajinasi warga Jordania agar negaranya dapat menembus putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Jordania juga menyambut hangat peluang negara mereka menjadi satu-satunya tim Arab pada turnamen tahun depan, di mana kekuatan-kekuatan besar di regional itu yakni Arab Saudi dan Irak gagal di fase kualifikasi.

"Jordania akan sangat termotivasi untuk bermain melawan kami, sebagaimana tim-tim yang kami temui di Piala Dunia dan Piala Amerika," kata Suarez.

"Kami harus waspada. Kami tahu Jordania memiliki pemain-pemain yang cepat, dan jika Anda memberi ruang, mereka dapat memperlihatkan kualitas mereka."

Suarez mencetak dua gol saat melawan Fulham pada Sabtu namun ia tidak mau terbuai suasana bagus di klubnya begitu saja.

"Setelah pertandingan melawan Fulham, akan terdapat perubahan besar karena ketika Anda bermain dengan tim nasional itu begitu berbeda," kata Suarez, yang bersama penyerang Paris Saint Germain Edinson Cavani menjanjikan kombinasi maut di lini depan bagi Uruguay.

Tim Amerika Selatan itu tidak asing dengan Piala Dunia, setelah dua kali memenangi turnamen itu, pada 1930 dan 1950. Di ajang terakhir di Afrika Selatan pada 2010, mereka mengakhiri turnamen dengan menduduki peringkat keempat setelah kalah 2-3 dari Belanda di semifinal.

Jordania sangat memahami beratnya tugas mereka, namun mereka tidak menyembunyikan perasaan gembira, bahkan Raja Abdullah berkata pada acara langsung di TV Yordania bahwa dirinya menawarkan bonus uang bagi tim.

"Apapun hasil pertandingan pekan ini, saya bangga terhadap para pemain dan berharap upaya-upaya mereka akan terbayar lunas," kata Raja Abdullah, yang kemudian menyebut pihaknya akan memberikan hadiah hampir sebesar dua juta dinar Jordania (2,83 juta dolar).

Wakil Presiden FIFA Pangeran Ali bin Al-Hussein juga berharap tim berjuluk "Nashama" akan berjuang keras pada dua pertandingan melawan Uruguay.

"Ini merupakan sumber kebanggaan untuk warga Jordania bahwa tim kami bisa melangkah sejauh ini dengan sumber-sumber daya yang sedikit," ucapnya seperti dikutip surat kabar The Jordan Times.

Tim Jordania kerap mendapat pemberitaan buruk dari pers akibat pelatih baru asal Mesir Hossam Hassan sulit membangun hubungan dengan para pemainnya, dan perubahan-perubahan susunan tim pada menit-menit terakhir.

Tuan rumah juga dihantam adanya skors bagi kiper Amer Shafie, sedangkan Mohamed Dmeiri dan Anas Bani Yasin masih cedera. Shafie merupakan pahlawan mereka saat melawan Uzbekistan, di mana mereka menang adu penalti 9-8 sehingga dapat mencapai babak "playoff".

Jordania juga tidak akan diperkuat gelandang sekaligus kapten Amer Deeb, yang dicoret oleh sang pelatih.

Hassan meminta para pemain berjuang mati-matian.

"Jordania merupakan tim Arab terakhir yang mewakili Asia. Ini merupakan upaya Arab dan bukan hanya Jordania," kata Hassan, mantan penyerang yang sempat memperkuat Mesir di Piala Dunia 1990.

Australia, Korea Selatan, Iran, dan Jepang merupakan empat tim Asia yang telah lolos ke Brazil 2014. (Uu.H-RF/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013