KA Motis merupakan program dari Kementerian Perhubungan yang berkolaborasi dengan KAI,

Purwokerto (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto telah menerima kedatangan 1.323 unit sepeda motor yang diangkut menggunakan angkutan sepeda motor gratis (motis) dalam rangkaian KA Motis Tengah maupun KA Motis Selatan.

"KA Motis merupakan program dari Kementerian Perhubungan yang berkolaborasi dengan KAI," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Feni Novida Saragih saat memantau kedatangan KA Motis Tengah di Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Menurut dia, KA Motis tersebut beroperasi sejak 2 April hingga berakhirnya masa Angkutan Lebaran 2024 pada 21 April dan setiap harinya di wilayah KAI Purwokerto terdapat 6 perjalanan KA Motis.

Baca juga: KAI: 5 stasiun di Daop Purwokerto layani gratis angkutan sepeda motor

Sebanyak 6 perjalanan KA Motis itu terdiri atas 2 perjalanan KA Motis Tengah dari Jakarta, 2 perjalanan KA Motis Tengah tujuan Jakarta, 1 perjalanan KA Motis Selatan dari Jakarta, dan 1 perjalanan KA Motis Selatan tujuan Jakarta.

KA Motis Tengah melayani rute Jakarta Gudang-Cirebon Prujakan-Purwokerto-Kroya-Kutoarjo, sedangkan KA Motis Selatan melayani rute Jakarta Gudang-Kiaracondong-Kroya-Gombong-Kebumen-Lempuyangan-Purwosari-Madiun.

"Berdasarkan data kedatangan KA Motis Tengah hari ini (5/4), di Stasiun Purwokerto ada 39 sepeda motor yang turun dan 3 sepeda motor yang naik, sedangkan di Daop 5 pada hari ini telah ada 20 sepeda motor yang naik dan 530 sepeda motor yang turun dari KA Motis. Sementara sejak 2 April hingga saat ini telah ada 1.323 sepeda motor yang turun di Daop 5," kata Feni.

Baca juga: DJKA: Motor listrik belum masuk layanan mudik gratis dengan kereta api

Dia mengakui animo masyarakat untuk mengikuti program angkutan motis cukup tinggi karena sepeda motornya diangkut secara gratis, sedangkan pemudiknya yang diangkut satu rangkaian dengan KA Motis tersebut hanya dikenakan tarif sebesar Rp10.000 untuk jarak terdekat dan Rp20.000 untuk jarak jauh.

Dalam hal ini, tarif sebesar Rp10.000 diberlakukan bagi penumpang KA Motis Tengah yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan turun di Stasiun Cirebon Prujakan maupun penumpang KA Motis Selatan yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan turun di Stasiun Kiaracondong.

Akan tetapi, jika penumpang KA Motis Tengah dari Pasar Senen tersebut turunnya melewati Stasiun Cirebon Prujakan bakal dikenakan tarif sebesar Rp20 ribu.

Demikian pula dengan penumpang KA Motis Selatan yang turunnya melewati Stasiun Kiaracondong dikenakan tarif Rp20.000.

"Khusus di Daop 5, kami menyediakan kapasitas yang diangkut sebanyak 23.320 sepeda motor," katanya.

Kereta penumpang pada KA Motis Tengah relasi Pasarsenen-Kutoarjo yang tengah berhenti di Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (5/4/2024). ANTARA/Sumarwoto

Baca juga: KAI siapkan 472 unit lokomotif dukung mudik Lebaran 2024

Salah seorang penumpang KA Motis Tengah, Aris Suratno (42) mengatakan kehadiran program angkutan motis tersebut secara ekonomi berdampak terhadap penghematan biaya mudik karena cukup membayar tiket penumpang sebesar Rp20.000.

Ia mengaku sudah tiga kali memanfaatkan program angkutan motis menggunakan kereta api karena sebelumnya selalu mudik dari Cikarang menuju Purwokerto dengan bersepeda motor.

"Dari segi sarananya, layanan angkutan motis tahun ini lebih baik karena sebelumnya, pemilik kendaraan ikut KA reguler. Kalau sekarang, pemilik kendaraan naik kereta yang satu rangkaian dengan KA Motis, jadi sampainya bisa berbarengan," kata dia yang naik KA Motis Tengah dari Stasiun Pasar Senen.

Kendati demikian, dia mengatakan saat mendaftar secara daring sering menghadapi kendala seperti gangguan peladen, sehingga susah masuk halaman pendaftaran terutama pada hari pertama.

Akan tetapi memasuki hari kedua dan seterusnya, kata dia, laman pendaftaran angkutan motis tersebut baru bisa diakses oleh pendaftar.


Pewarta: Sumarwoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024